Soloraya
Kamis, 20 Juni 2013 - 16:15 WIB

PAGODA MOJOSONGO SOLO - WALUBI : Bangunan di ISI Solo Asli Pagoda

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bangunan mirip Pagoda di Kampus II ISI Solo, Mojosongo, Jebres, Solo. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Bangunan mirip Pagoda di Kampus II ISI Solo, Mojosongo, Jebres, Solo. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SOLO — Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Solo memastikan bangunan mirip pagoda yang ditemukan di lingkungan Kampus II Institut Seni Indonesia (ISI) ring road Mojosongo, Solo asli pagoda. Bangunan tersebut telah berusia 70 tahun lebih.

Advertisement

Kepastian itu disampaikan Ketua Walubi Solo Hasan Suwiji ketika dihubungi Solopos.com, Kamis (20/6/2013). Hasan menuturkan keberadaan pagoda di lingkungan Kampus II ISI sudah ada sejak lama. Namun keberadaannya memang terabaikan. Bangunan itu dibangun oleh bangsawan China. Namun pihaknya memastikan bangunan pagoda tersebut tidak digunakan sebagai tempat ibadah seperti pagoda yang ada di Thailand, melainkan hanya sebagai tanda atau simbol makam leluhur.

“Itu memang benar pagoda. Tapi bukan untuk tempat ibadah, hanya untuk simbol atau apa lah,” tuturnya.

Hasan menerangkan menilik dari sejarah, lingkungan Kampus II ISI dulu merupakan kompleks makam China. Keberadaan makam kemudian tergusur dengan dibangunkannya kampus ISI. Termasuk, Hasan mencontohkan lingkungan kampus Universitas Sebelas Maret Solo (UNS) yang juga bekas kompleks makam China.

Advertisement

“Makam di sana kemudian pindah ada yang ke Delingan, Karanganyar atau dikremasi. Jadi memang tidak diragukan lagi kalau itu pagoda,” ujarnya.

Ditanya lebih jauh tentang nasib pagoda Mojosongo, Hasan belum bisa berkomentar banyak. Pihaknya baru akan meninjau ke lokasi, Jumat (21/6/2013). Pihaknya hanya berharap keberadaan bangunan pagoda itu dilestarikan.
“Itu kan usianya juga lebih dari 70 tahun. Jadi layak kalau dilestarikan dan dirawat,” pintanya.

Kepala Balai Peninggalan Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah Sri Ediningsih ketika dijumpai di sela-sela pembukaan pameran Mahakarya Bangsaku’ Peringatan 100 tahun Kepurbakalaan di Solo Square, mengatakan harus ada perlakuan khusus bangunan pagoda di Mojosongo. Apalagi keberadaan bangunan pagoda ini terletak di sekitar kuburan China, Mipitan.

Advertisement

“Kami masih mengkaji bangunan itu. Jadi belum bisa berkomentar banyak, yang jelas dilihat dari lokasi dekat dengan Makam Mipitan itu bisa saja benar pagoda,” terangnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif