SOLOPOS.COM - Ilustrasi PKL. (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)
Solopos.com, SOLO — Paguyuban Sunday Market Manahan Solo berharap Pemerintah Kota atau Pemkot Solo menghidupkan kembali Sunday Market di kawasan Manahan Solo.
Salah satu Pengurus Paguyuban Sunday Market Manahan Solo, Koko Kuncoro, menjelaskan paguyuban masih utuh. Setidaknya ada 1.500 pedagang yang tergabung dalam paguyuban tersebut.
Pengurus paguyuban, katanya, masih memiliki data pedagang. “Harapannya bisa kembali berjualan di situ. Kami mau ditata. Kalaupun ada kegiatan di Stadion [Manahan Solo], kami siap gugur. Siap libur dulu,” kata dia, Rabu (20/4/2022).
Koko mengatakan kawasan Car Free Day (CFD) di Jl. Slamet Riyadi Solo setiap Minggu sudah penuh pedagang. Dia menyebut tidak cukup ruang untuk tambahan pedagang dari anggota Paguyuban Sunday Market Manahan Solo.
Baca Juga : CFD Solo Bisa Dibuka Lagi, Gibran: Asalkan…
“Ibaratnya jualan setengah hari di kawasan Manahan sama dengan omzet jualan harian selama sepekan,” jelasnya.
Dia mengatakan pedagang Sunday Market Manahan Solo berjualan di depan Stadion Manahan sebelum Wali Kota Solo, Joko Widodo, saat itu menata pedagang kaki lima (PKL) di area masuk kawasan stadion. Pedagang ditata karena dinilai mengganggu arus lalu lintas.
Baca Juga : Hari Pertama Puasa, Kawasan Manahan Solo Diserbu Warga Berburu Takjil
Namun, menurutnya Sunday Market Manahan berhenti ketika pembangunan Stadion Manahan. Saat ini, pedagang yang biasa berjualan Minggu pagi di Manahan pindah ke sejumlah tempat, antara lain ke Karanganyar dan Desa Cemani Kecamatan Grogol Sukoharjo.
Sebelumnya, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, sedianya ingin menghidupkan kembali Sunday Market Manahan di Kompleks Stadion Manahan Solo. Namun, kata Gibran, kondisi paguyuban terpecah. “Nanti yang pecah itu kami akomodir ke CFD saja ya,” jelasnya.