Soloraya
Jumat, 1 Juli 2022 - 14:37 WIB

Pak Cemplon! Pedagang Pasar Legen Jatinom yang Sering Diserbu Pembeli

Taufiq Sidik Prakoso  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana Pasar Legen, Desa Bonyokan, Kecamatan Jatinom yang menjadi pusat berjualan aneka barang mulai dari barang baru hingga bekas yang buka saban Pasaran Legi. Foto diambil April 2021. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATENPasar Legen merupakan pasar tiban yang hanya buka saban pasaran Legi di Lapangan Bonyokan, Kecamatan Jatinom. Pasar ini telah dikenal masyarakat luas dari berbagai daerah.

Jumlah pedagang di Pasar Legen lebih dari 400 pedagang. Jumlah tersebut jauh lebih banyak lagi saat memasuki momen-momen tertentu, seperti libur Lebaran.

Advertisement

Para pedagang berasal dari berbagai daerah, baik di Klaten dan luar Klaten. Di antaranya berasal dari yang berasal dari wilayah Semarang, Sleman, Magelang, Karanganyar, dan daerah lainnya.

Salah satu warga Bonyokan, Sartono, 65, mengatakan jumlah pengunjung maupun pedagang Pasar Legen membeludak pada momen tertentu, terutama saat pasaran Legi masih dalam libur Lebaran.

Advertisement

Salah satu warga Bonyokan, Sartono, 65, mengatakan jumlah pengunjung maupun pedagang Pasar Legen membeludak pada momen tertentu, terutama saat pasaran Legi masih dalam libur Lebaran.

Dia juga menjelaskan aneka komoditas bisa ditemukan di pasar tersebut mulai dari barang elektronik, kendaraan bermotor, pakaian, makanan, hingga bibit tanaman. Mulai dari barang baru hingga barang bekas bisa ditemukan dijual pedagang di Pasar Legen.

Baca Juga: Dulu Pasar Tiban, Pasar Legen Jatinom Klaten Kini Jadi Pusat Barang Bekas Hingga Antik

Advertisement

“Pak Lasono ini dikenal juga bernama Pak Cemplon,” katanya.

Kepala Desa (Kades) Bonyokan, Surono, menjelaskan Pasar Legen bermula dari sejumlah pedagang yang berjualan di Lapangan Bonyokan saban pasaran Legi. Jumlah pedagang terus bertambah saban pasaran digelar.

“Itu muncul sejak tahun 2000-an. Awalnya itu hanya ada beberapa pedagang yang datang di sana kemudian laku. Akhirnya getok tular jumlah pedagangnya bertambah,” kata Surono saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (29/6/2022).

Advertisement

Baca Juga: Lebaran Jatuh di Hari Legi, Pasar Legen Jatinom Klaten Sepi

Hingga jumlah pedagang yang berjualan di Lapangan Bonyokan saban pasaran Legi lebih dari 15 orang. Akhirnya, para pedagang itu dikoordinasi oleh pemerintah desa untuk berjualan di Lapangan Bonyokan saban Legi.

Jumlah pedagang dari pasaran ke pasaran terus bertambah. Hingga saat ini, ada lebih dari 400 pedagang yang berjualan saban pasaran Legi. Jumlahnya bisa membengkak menjadi 450 pedagang saat momen-momen tertentu, seperti libur Lebaran.

Advertisement

“Pasar Legen menjadi pasar terkomplet di Jawa Tengah,” katanya.

Soal perputaran uang di Pasar Legen, Surono memperkirakan bisa mencapai miliaran rupiah saban pasaran Legi, terutama ketika bertepatan dengan akhir pekan atau liburan seperti Lebaran. Dia menjelaskan perputaran uang parkir kendaraan bermotor saban pasaran mencapai Rp5 juta-Rp8 juta. Hal itu terutama saat akhir pekan tiba.

Baca Juga: Pasar Legen di Jatinom Bikin Arus Lalu Lintas Boyolali Ke Klaten Macet

Surono menjelaskan pengelolaan Pasar Legen saat ini dilakukan melalui BUM desa setempat. Keberadaan pasar tersebut juga membantu perekonomian warga Bonyokan.

“Khusus parkir yang besar itu dikelola warga Bonyokan, dapat membantu kesejahteraan warga,” jelas Surono.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif