SOLOPOS.COM - Seorang pria asal Persia ikut tampil pada ajang Klaten Lurik Carnival 2023 dengan mengenakan busana pengantin adat Jawa di sepanjang Jl Pemuda Klaten, Minggu (30/7/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATENKlaten Lurik Carnival (KLC) 2023 di sepanjang Jl Pemuda dan Jl Veteran kawasan kota Kabupaten Klaten, Minggu (30/7/2023), berlangsung meriah. Di antara para peserta karnaval, seorang warga negara asing tampak ikut berjalan sepanjang rute.

Laki-laki bule itu tampil dengan seorang model cantik yang mengenakan busana pengantin adat Jawa yang dipadukan dengan kain lurik. Pria bule itu berjalan di antara rombongan dari Griya Paes Endah bersama Amigo yang berkolaborasi dengan Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Klaten.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Subkoordinator Seni dan Budaya Disbudporapar Klaten, Maria Yakuba Setya Ari Sajati, mengungkapkan pria bule itu bernama Saman asal Persia dan merupakan seorang model.

“Tanggapannya senang karena bagi beliau ini kali pertama. Biasanya jalan di catwalk tetapi ini jalan sangat jauh dengan pakaian yang mungkin bagi dia sangat susah untuk bergerak,” kata Maria saat berbincang dengan Solopos.com mengenai keikutsertaan Saman di Klaten Lurik Carnival itu.

Maria menjelaskan saat ini banyak warga mancanegara yang tertarik dengan kebudayaan Jawa termasuk Saman yang ingin mengenal lebih dalam kebudayaan Jawa. Saman kemudian dikenalkan dengan kain lurik oleh pemilik Griya Paes Endah.

“Busana yang dikenakan [Saman] pakem baju pengantin adat Jawa. Tetapi ada kreasi menggunakan bahan lurik dan tetap menarik,” ungkap Maria.

Lurik Klaten ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda (WBTB) Indonesia. Selain itu, lurik Klaten sudah memiliki hak kekayaan intelektual (HAKI).

Sementara itu, Klaten Lurik Carnival 2023 digelar di sepanjang Jl Pemuda untuk memeriahkan Hari Jadi ke-219 Kabupaten Klaten itu diikuti 18 kontingen. Mereka berasal dari berbagai perusahaan serta rumah sakit di Klaten. kegiatan karnaval itu juga menggandeng para desainer dan pelaku UMKM lurik di Kabupaten Bersinar.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan rangkaian KLC itu sekaligus untuk menghilangkan pandangan terkait kain lurik yang dianggap zadul atau ketinggalan zaman.

“Kegiatan ini bertujuan sebagai media promosi, yang mana lurik saat ini sudah banyak dikreasikan para pelaku UMKM dan bisa dipakai untuk pakaian kedinasan, busana pengantin, dan bisa dikreasikan untuk apa pun,” kata Mulyani.

Mulyani mengatakan lurik menjadi aset Klaten dan sudah mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

Dia mengatakan lurik Klaten yang bisa dikreasikan ke berbagai macam busana layak dipasarkan hingga menembus pasar mancanegara. “Lurik Klaten itu adem karena memang bahannya bagus,” jelas Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya