Soloraya
Kamis, 30 Maret 2017 - 23:40 WIB

Pakai Pisau Nano, Pengobatan Kanker Hanya Butuh 3 Menit Tanpa Rasa Sakit

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ahli onkologi dari St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, Prof. Ke (kanan), memberikan layanan konsultasi pada peserta seminar kesehatan khusus kanker di Griya Solopos, Solo, Kamis (30/3/2017). (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Pisau nano diklaim bisa mengobati kanker dalam waktu tiga menit.

Solopos.com, SOLO — Kemajuan teknologi mendorong pengobatan kanker semakin mudah. Di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, Tiongkok, pengobatan kanker menggunakan metode pisau nano hanya membutuhkan waktu tiga menit.

Advertisement

Prof. Ke Liqun, ahli onkologi dari St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, Tiongkok, mengatakan pisau nano merupakan teknologi penanganan kanker tercanggih yang dimiliki rumah sakit. Proses penanganan mulai dari jarum masuk ke tubuh pasien hingga jarum dikeluarkan dari tubuh hanya membutuhkan waktu tiga menit.

“Jadi pasien tidak merasakan sakit,” kata Ke Liqun, saat ditemui Solopos.com seusai presentasi dalam seminar kesehatan bertajuk Keajaiban Metode Pengobatan Presisi Minimal Invasif di Griya Solopos, Kamis (30/3/2017) malam.

Advertisement

“Jadi pasien tidak merasakan sakit,” kata Ke Liqun, saat ditemui Solopos.com seusai presentasi dalam seminar kesehatan bertajuk Keajaiban Metode Pengobatan Presisi Minimal Invasif di Griya Solopos, Kamis (30/3/2017) malam.

Ke Liqun menjelaskan saat ini konsep penanganan kanker di Indonesia adalah kemoterapi, radioterapi, dan operasi besar. Oleh metode pengobatan minimal invasif, semua itu diganti dengan jarum untuk pengobatan.

“Ada empat teknis pengobatan yaitu pembekuan, intervensi, atau kemo lokal, penanaman partikel menggunakan semacam titanium ke tubuh dan yang terakhir adalah pisau nano,” terang dia.

Advertisement

Tak hanya itu, biaya pengobatan pun lebih terjangkau. Jika dibandingkan dengan pengobatan sejenis di rumah sakit di Singapura, biaya pengobatan kanker di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou hanya sepertiga dari biaya di Singapura.

“Misal di Singapura habis seratus juta, di kami hanya 30 juta. Selain pasien Indonesia, Malaysia, pasien asal Singapura juga banyak yang datang ke Tiongkok. Kami jelaskan pertama rasa sakit pasien mengecil, proses penyembuhan pasien optimal, serta biayanya juga ringan,” terang Ke Liqun.

Ia berharap masyarakat segera memeriksakan kanker supaya terdeteksi dini dan segera mendapatkan penanganan. “Jangan dibiarkan berlarut-larut karena akan susah pengobatannya. Misalnya, kanker payudara jika segera terdeteksi dini, ia memiliki kemungkinan sembuh hingga 90 persen,” papar Ke Liqun.

Advertisement

Salah satu peserta seminar, Joko Santoso, 58, warga Gandekan, mengatakan ia pernah menjalani pengobatan di salah satu rumah sakit di Solo. Namun, kanker kelenjar getah bening yang ia derita masih kerap kambuh.

“Tadi saya sempat berkonsultasi dengan Ke Liqun. Informasi mengenai pengobatan di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou saya jadikan bahan pertimbangan. Dengan testimoni yang disampaikan dan dengan kondisi seperti itu praktis bisa baik. Di Solo, saya kurang begitu jelas dengan tindakan dari dokter,” ujar Joko.

Di Indonesia, St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou memiliki kantor perwakilan di Jakarta, Medan, dan Surabaya. Di Jakarta kantor perwakilan berada di alamat Menara Citicon, Lt. XI, Blok C2, Jl. Letjen S. Parman, Kav. 72, Slipi, Jakarta Barat 11410.

Advertisement

Di Medan, kantor perwakilan ada di Wisma BII Lantai VII, No. 715, Jl. Pemuda 60-70, Surabaya 60271. Sedangkan di Medan, kantor perwakilan ada di Kompleks Multatuli Indah Blok BB 50, Medan, Sumatra Utara 20151.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif