SOLOPOS.COM - Logo Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia. (Istimewa).

Solopos.com, SUKOHARJO — Piala Dunia U-20 yang rencananya digelar di Indonesia pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023 mendatang dibatalkan. FIFA mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Pembatalan tersebut menurut pakar ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) memprihatinkan bagi pelaku usaha di Soloraya. Di sisi lain pelaku usaha perhotelan di Sukoharjo berharap ada kegiatan lain untuk mendongkrak perekonomian.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) sudah menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 sejak 2019. Sementara, Kota Solo, digadang-gadang menjadi salah satu kota yang terpilih menjadi tuan rumah penyelenggara sejumlah pertandingan. Namun, pada, Rabu (29/3/2023) malam, FIFA telah mengumumkan bahwa Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia batal.

Pakar Ekonomi UMS, Anton Agus Setyawan, menyebut pembatalan tersebut mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Soloraya yang didominasi oleh sektor perdagangan. Event dunia tersebut awalnya diharapkan mampu menaikkan perekonomian di wilayah Soloraya. Namun harapan itu kini sirna.

“Ketika event Piala Dunia terselenggara di Solo, kita bisa berharap sektor perdagangan dan akomodasi, juga makanan yang diwadahi sektor perhotelan akan mengalami kenaikan. Tetapi karena batalnya event tersebut kita tidak bisa berharap apa-apa,” jelas Anton saat diwawancarai Solopos.com, Kamis (30/3/2023).

Dia mengatakan jika event tersebut terlaksana, setidaknya pada triwulan ketiga dan keempat pemerintah dan masyarakat bisa menikmati adanya lonjakan aktivitas perekonomian khususnya dari sektor perdagangan.

Sementara itu, Public Relations Coordinator Fave Hotel Solo, Nonik Ratna Dewi, mengatakan persiapannya menyambut kedatangan tamu pada Piala Dunia U-20 sudah 80%.

“Kalau kami persiapannya sejak ada pemberitaan Piala Dunia U-20 bakal digelar di Indonesia, terutama Solo juga menjadi lokasi pertandingan. Kamar-kamar sudah mulai kami maintenance untuk antisipasi room penuh selama event tersebut,” jelas Nonik.

Dia bahkan mengatakan menu-menu makanan khas Solo Sudah dipersiapkan termasuk beragam promo untuk para tamu yang akan singgah ke Fave Hotel. Dia menceritakan pemesanan kamar biasanya melonjak mendekati hari H pelaksanaan event.

Akibat pembatalan itu dia mengatakan saat ini pihaknya sedang mempersiapkan rencana lain agar aktivitas perekonomian terus berjalan. Kendati demikian dia berharap akan ada event lain di Kota Solo yang mampu mendongkrak perekonomian di Soloraya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya