Soloraya
Selasa, 18 April 2023 - 11:53 WIB

Pakar Transportasi UI: Jalan Tol Boyolali Menurun, Tak Digas pun Kecepatan Naik

Nimatul Faizah  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - FGD pencegahan lakalantas di tol Boyolali di Hotel Front Airport Airport, Ngemplak, Boyolali, Senin (17/4/2023) sore. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Pakar transportasi Universitas Indonesia (UI), Alan Marino, ikut memberikan pendapatnya terkait kondisi jalan tol Semarang-Solo wilayah Boyolali yang menjadi jalur tengkorak akibat kerap terjadi kecelakaan yang merenggut korban jiwa.

Alan menyebutkan sejumlah penyebab banyaknya kecelakaan di Tol Area Boyolali mulai dari KM 473 – KM 490. Menurutnya, kontur jalan tol tersebut sebenarnya menurun. Dalam kondisi itu, meski tanpa digas kendaraan sudah melaju kencang.

Advertisement

“[Karena jalan menurun] Tanpa digas pun, kecepatan [kendaraan] sudah naik,” jelasnya dalam paparan Forum Group Discussion (FGD) Upaya Pencegahan Laka Lantas yang Terjadi di Ruas Jalan Tol Area Boyolali di Hotel Front One Airport Ngemplak, Boyolali, Senin (17/4/2023) sore.

Alan menilai idealnya ada clear zone untuk meninimalkan risiko kecelakaan lalu lintas. Clear zone di area Tol Boyolali dapat digunakan oleh para pengguna jalan tol yang ingin berhenti dengan aman.

Advertisement

Alan menilai idealnya ada clear zone untuk meninimalkan risiko kecelakaan lalu lintas. Clear zone di area Tol Boyolali dapat digunakan oleh para pengguna jalan tol yang ingin berhenti dengan aman.

“Harusnya ada clear zone. Setahu saya baru Tol Jagorawi yang punya. Clear zone itu semisal dia overspeed atau overdrive, dia bisa menyelamatkan dirinya dan orang lain,” kata dia.

Dalam paparannya, Alan mengungkapkan ada tiga faktor dalam analisis Matrik Haddon terkait penyebab kecelakaan yang perlu diperhatikan pada pre-crash atau sebelum tabrakan.

Advertisement

Ia melihat faktor human factors dalam kecelakaan tol area Boyolali bisa dilihat apakah sopir mengantuk dan GPS (global positioning system) apakah terpasang untuk menentukan durasi mengemudi.

Untuk vehicles and equipment factors, ia mempertanyakan izin angkutan, sabuk pengaman, rel kursi, dan bumper tanduk. Kemudian, faktor lingkungan, ia juga menilai geometrik jalan Tol Boyolali yang menurun dan panjang.

Selain itu, apakah ada clear zone, kemudian waktu kecelakaan, dan rest area untuk pengemudi truk. “Itu kita lihat, beberapa cara problem solving seperti clear zone dan kekurangan rest area,” jelasnya saat diwawancarai seusai pemaparan.

Advertisement

Rest Area Kurang Terjangkau Semua Kalangan

Alan mengungkapkan hal tersebut sebenarnya bisa menjadi masalah untuk semua jalan tol, tak hanya di Boyolali. Ia juga menyarankan pengelola memperbanyak rest area yang terjangkau untuk sopir truk.

Ia menilai banyak sekali rest area yang kurang terjangkau bagi sopir truk karena tempatnya terbatas. Selain itu, toko yang berada di rest area hanya menyasar golongan menengah ke atas.

“Jadi rest area yang bisa terjangkau semua pihak itu perlu diperbanyak karena mengantisipasi pertumbuhan ekonomi yang terus maju. Next time atau tahun depan traffic-nya makin nambah. Otomatis, kecelakaan, probabilitasnya makin besar,” kata dia.

Advertisement

Ia mengatakan jika tidak ada pergerakan untuk mencari solusi, penurunan angka kecelakaan di jalan tol Boyolali akan sulit digapai. Dengan semakin naiknya ekonomi, pengguna mobil bertambah, traffic tol makin tinggi.

Sebagai informasi, kegiatan FGD pada Senin sore itu diinisiasi Satlantas Boyolali guna merespons banyaknya kasus kecelakaan di tol Boyolali yang berujung korban meninggal dunia pada Jumat-Sabtu (14-15/4/2023).

Acara tersebut menghadirkan pembicara dari Trans Marga Jateng (TMJ), Dinas Perhubungan (Dishub) Boyolali, dan pihak-pihak lain yang terkait dengan usaha pencegahan lakalantas di Tol Boyolali.

“Jadi kami mencoba mendiskusikan lakalantas di Boyolali dan upaya-upaya apa yang bisa kami lakukan secara bersama-sama. Diharapkan dapat menurunkan angka lakalantas,” kata Kasat Lantas Polres Boyolali, AKP Herdi Pratama.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif