Soloraya
Jumat, 3 Januari 2020 - 12:22 WIB

Palang Joglo Makin Macet karena KA Bandara, Gibran Sebut Flyover Penting

Kurniawan  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gibran Rakabuming Raka (tengah) menyanyi Padamu Negeri di acara silaturahmi dan salam sapa di Warung Ndeso Ndalem Padmosusastro Solo, Kamis (2/1/2020) malam. (Solopos-Kurniawan)

Solopos.com, SOLO -- Gibran Rakabuming Raka, Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga bakal calon Wali Kota (Cawali) Solo, menilai keberadaan flyover (FO) penting untuk mengatasi kemacetan di perlintasan sebidang atau Joglo.

Dia mengakui kemacetan lalu lintas di Palang Joglo sebagai akibat beroperasinya Kereta Api (KA) Bandara perlu perhatian serius.

Advertisement

“Saya rasa Pak Rudy [Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo] sudah punya solusi. Flyover atau overpass,” ujar Gibran saat diwawancara wartawan seusai silaturahmi dan salam sapa di Warung Ndeso Ndalem Padmosusastro Solo, Kamis (2/1/2020) malam.

Seperti diketahui kerap terjadi antrean panjang kendaraan di kawasan perlintasan Joglo setelah KA Bandara beroperasi beberapa hari terakhir.

Rencana pembangunan Flyover Joglo juga didukung Ketua RT 003/RW 017 Bonorejo, Nusukan, Suprapto.

Advertisement

Keberadaan flyover dinilai penting untuk mengurai kepadatan lalu lintas di perlintasan Joglo.

Terkait mahalnya biasa pembangunan FO Joglo, Suprapto tidak memungkirinya. Tapi dia meyakini negara pasti mampu untuk memenuhi kebutuhan anggaran pembangunan FO di perlintasan Joglo.

Lebih jauh dia menyoroti perlintasan sebidang tanpa palang di Bonorejo. Perlintasan yang hanya bisa dilalui sepeda motor tersebut selalu ramai penyeberang.

Advertisement

Bahkan saat hari masuk sekolah antrean sepeda motor yang akan melintas mencapai puluhan meter. Dia khawatir jatuh korban di perlintasan itu seiring beroperasinya KA Bandara.

Sebab mayoritas penyeberang tidak berhenti terlebih dulu saat hendak melintas rel.

Baca pula: Perlintasan Kereta Di Simpang Joglo Tutup Setiap 19 Menit

“Seharusnya kan berhenti dulu beberapa detik lihat arah kanan dan kiri. Tapi ini kebanyakan malah langsung nyebrang. Kan bahaya sekali. Kalau seperti itu terus dalam posisi KA Bandara sering lewat ya bisa-bisa jatuh korban kecelakaan,” urai dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif