SOLOPOS.COM - Ketela pohon (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Palawija Wonogiri, produksi singkong di Paranggupito menurun.

Solopos.com, WONOGIRI--Produksi singkong di Kecamatan Paranggupito mengalami penurunan drastis tahun ini. Hal tersebut dipacu kondisi cuaca yang ekstrem.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Menurut Camat Paranggupito, Haryanto, penurunan tersebut mencapai sekitar 70 persen dari angka produksi tahun lalu.

“Bisa dikatakan tahun ini gagal panen. Sebab dari keterangan para petani, jika tahun lalu bisa memanen delapan pikul, saat ini hanya sekitar dua pikul,” kata dia kepada Solopos.com, Minggu (27/9/2015). Menurutnya singkong merupakan salah satu tanaman unggulan Paranggupito. Sebab tanaman tersebut tetap bisa panen tanpa pasokan air cukup banyak.
“Penyebab penurunan itu kemungkinan karena cuaca [ekstrem],” kata dia.

Sementara itu sesuai data dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Wonogiri, produksi ubi kayu di Paranggupito tahun lalu mencapai 46.263 ton. Jumlah produksi tersebut didapatkan dari 2.482 hektare luas panen. Jumlah produksi tersebut merupakan nomor sembilan terbanyak dari 25 kecamatan yang ada.

Di atasnya ada Kecamatan Pracimantoro, Ngadirojo, Tirtomoyo, Giriwoyo, Jatiroto, Wonogiri, Giritontro dan Jatisrono.

Sebelumnya Kepala Desa Ketos, Paranggupito, Semi Kusumawati, mengatakan panen singkong di wilayahnya di wilayahnya tahun ini tidak sebagus tahun lalu. Menurutnya ada penurunan kualitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya