SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pameran Nirmana Dwimatra Semburat FKIP UNS (Twitter)

Pameran Nirmana angkatan baru FKIP UNS diklaim lebih berwarna daripada pendahulu mereka.

Solopos.com, SOLO — Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menggelar Pameran Nirmana Dwimatra di Galeri Seni Rupa, kampus setempat. Nirmana merupakan karya seni yang memadukan aneka pola, seperti lingkaran, segitiga, titik, kotak, dan sebagainya.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pameran nirmana dua dimensi yang digelar dalam tema Semburatisme itu, antara lain menampilkan video treasure yang menggambarkan bagaimana sejumlah cat dapat digunakan untuk membentuk pola tak beraturan yang terkonsep.

Di sekeliling layar untuk menapilkan video treasure dalam pameran nirmana itu ditata puluhan nirmana yang terbingkai rapi. Beberapa karya mahasiswa angkatan 2014 membentuk pola lingkaran, segitiga, maupun kotak. Dengan kolaborasi warna dasar pada sebuah nirmana, membuat sebuah karya nirmana tak hanya terkesan hitam dan putih.

Muna, 18, pemilik nirmana berjudul Combine memadukan tumpukan kubus dengan gradasi tiga warna, merah, kuning, dan biru. “Konsepnya nirmana geomorfis [bergaris]tetapi jika kubus ditumpuk tampak dari luar seperti biomorfis [nongaris] ,” papar dia saat ditemui Solopos.com di lokasi pameran, Selasa (23/12/2014).

Nirmana, jelas Muna, berarti “tak bermakna”. Nirmana merupakan karya seni mengenai pola seperti lingkaran, segitiga, titik, kotak, dan sebagainya. Meskipun bermakna “tak bermakna”, tambah dia, karya seni yang ditampilkan dalam pamran itu tetap terkonsep.

“Karya ini diambil dari beberapa desain yang saya kumpulkan. Susahnya dalam mendesain nirmana adalah membuat karya abstrak tetapi tetap terkonsep,” terang dia.

Angkatan Baru
Seorang pengunjung pameran nirmana dua dimensi tersebut, Olla, 18, mahasiswi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Solo mengatakan ia terkesan dengan desain nirmana dalam pameran tersebut. “Takjub sama idenya, padahal gambarnya abstrak tetapi teratur. Kalau dilihat sekilas tampak mudah, namun sulit sekali pasti,” kata dia sambil melihat beberapa karya lainnya.

Olla menuturkan meskipun galeri seni rupa itu dipenuhi dengan nirmana hitam putih dan berwarna terang, tetapi masih ada kekurangan dari segi kerapian desain. “Sedikit kurang rapi sih, seperti tata letak sejumlah bingkainya, dan beberapa gambar yang goresan tintanya masih melebihi garis awal,” tutur dia.

Sementara itu, konseptor acara tersebut, Wahyu Widianto, mengatakan pameran nirmana setiap tahun diselenggarakan oleh angkatan baru di Jurusan Pendidikan Seni Rupa FKIP UNS. Tetapi, pameran kali ini berbeda dengan pameran sebelumnya karena memberikan wajah baru di dalam dunia nirmana.

“Kami lebih berani mengeksplorasi warna dan bentuk. Pameran nirmana tahun lalu hanya berkutat bentuk geometris saja, tetapi 75 karya nirmana kali ini penuh dengan bentuk baru dan warna yang tak monoton,” beber dia.

Keunikan lain pameran nirmana kali ini, lanjut Wahyu, adalah karya nirmana yang ditampilkan bukan hanya gambar dan titik yang tak beraturan, tetapi tiap gambar harus bermakna dan mengetahui prinsip seni rupa. Salah satu karya unik adalah nirmana milik Iwan Karunia yang berjudul Berbeda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya