SOLOPOS.COM - Jenazah Widodo membujur di amben di rumah duka di Dukuh Soko, Desa Soko, Kecamatan Miri, Sragen, setelah dievakuasi warga dari WKO, Senin (5/6/2023) malam. (Istimewa/Polres Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Seorang petani asal Desa Soko, Kecamatan Miri, Sragen, ditemukan meninggal dunia lantaran tenggelam di Waduk Kedung Ombo (WKO), Senin (5/6/2023) malam. Laki-laki tersebut pamit dari rumah mencari rumput untuk makanan ternaknya.

Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama, melalui Kapolsek Miri, Iptu Suprayitno kepada wartawan, Selasa (6/6/2023), menerangkan kejadian laka air itu diketahui pada pukul 18.30 WIB.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kejadian itu dilaporkan perangkat desa setempat ke Polsek Miri. Suprayitno menyebut petani tersebut diketahui bernama Widodo, 57, warga Soko, Miri, Sragen.

“Awalnya korban ini berangkat dari rumah untuk mencari rumput di area sekitar WKO pada pukul 16.00 WIB. Hingga Magrib, korban tak kunjung pulang. Keluarga khawatir dan menanyakan ke warga lainnya untuk mencari korban. Warga mencari korban di sekitar WKO. Warga mencari di perairan WKO dengan cara menyelam dan akhirnya menemukan korban ada di dasar WKO dalam keadaan meninggal dunia,” ujarnya.

Suprayitno melanjutkan korban lalu dievakuasi ke rumah korban dan kejadian itu dilaporkan ke Polsek Miri. Menindaklanjuti laporan itu, Tim Polsek Miri bersama petugas Puskesmas Miri memeriksa kondisi korban dan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan.

Dia menerangkan dari keterangan keluarga dan saksi-skasi ternyata korban memiliki riwayat penyakit vertigo.

“Keluarga menerima dengan ikhlas yang dibuktikan dengan surat pernyataan. Jenazah diserahkan kepada keluarga untuk proses pemakaman,” ujar dia.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, R. Triyono Putro, juga mendapatkan informasi tentang laka air tersebut. Dia menerangkan saat pencarian korban itu, warga awalnya hanya menemukan motor dan cangkul milik korban dengan dekat pancuran.

Dia mengatakan warga juga menemukan bekas injakan kaki yang terpeleset.

“Atas dasar itu warga meyakini korban ternggelam. Warga mencari korban di dasar WKO dan akhirnya bisa menemukan korban dalam kondisi sudah meninggal dunia,” ujarnya.

Triyono mengatakan tenggelamnya korban ke WKO diduga karena terpeleset. Dia menyampaikan Tim BPBD melakukan asesmen di rumah duka dan dari hasil visum dokter tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan sehingga meninggalnya korban murni karena kecelakaan air.

Penanganan laka air tersebut melibatkan 25 orang dari unsur BPBD, TNI, Polri, PSC 119 Sukowati Sragen, PSC 119 Puskesmas Miri, SAR MTA, perangkat Desa Soko, dan warga sekitar.

Sekretaris PSC 119 Sukowati, Sragen, Nengah Adnyana Oka Manuaba, mewakili Ketua PSC 119 Sukowati Sragen, Udayanti Proborini, mengatakan Tim PSC 119 Sukowati sempat menuju ke lokasi kejadian perkara tetapi saat dalam perjalanan diberitahu bahwa jenazah sudah dievakuasi warga.

Dia mengatakan PSC 119 Sukowati langsung ke rumah duka untuk asemen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya