Soloraya
Rabu, 12 Juli 2023 - 14:01 WIB

PAN Masih Menimbang Ganjar atau Prabowo di Pemilu 2024

Kurniawan  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, seusai bersilaturahmi dengan pengurus pusat Majelis Tafsir Al-Qur'an (MTA) di Solo, Rabu (12/7/2023). (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO—Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, menyatakan partainya terus membangun komunikasi dengan seluruh parpol pendukung pemerintah. Tapi PAN belum memutuskan akan bergabung dengan koalisi yang mana.

“Sekarang lagi membangun komunikasi hubungan dengan seluruh parpol pendukung pemerintah. Belum, belum, belum [bergabung koalisi yang mana]. Yang jelas koalisi partai yang pendukung pemerintahan,” ungkap dia di Solo, Rabu (12/7/2023).

Advertisement

Jika melihat komposisi pemerintahan saat ini, berarti arah koalisi PAN diantara poros parpol pendukung Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Parpol pengusung dan pendukung dua sosok itu berada di barisan pendukung pemerintahan.

“Kami memang lagi intensif mendekati Oktober, pendaftaran [Capres-Cawapres]. Kami lakukan pertemuan dengan berbagai kalangan. Tapi intinya kami pasti akan bergabung dengan partai-partai yang ada di pemerintahan,” sambung dia.

Namun, bentuk Konkret kerja samanya seperti apa, menurut Zulhas, masih dalam pembicaraan bersama. Sebab perkembangan politik Pemilu 2024 masih terus berjalan. “Karena perkembangan masih jalan terus. Termasuk soal Wapres,” imbuh dia.

Advertisement

Disinggung wacana pembentukan poros baru koalisi antara PAN dengan Partai Golkar, Zulhas mengakui sudah cukup untuk mengusung Capres-Cawapres. Namun pertimbangan maju mengusung Capres-Cawapres sendiri tidak sebatas bisa mengusung.

“Ya Golkar bisa dengan PAN cukup juga, Golkar dengan Gerindra cukup juga, Golkar dengan PKB cukup juga. Ya tapi parpol itu ketika ingin berkoalisi kan yang ada kemungkinan menang. Itu saya kira jadi pertimbangan utama partai-partai kan,” kata dia.

Dalam memutuskan sikap politik, menurut Zulhas, parpol mendasarkan kepada hasil survei. Setiap langkah politik yang diambil partai pasti menuju ke arah atau kemungkinan menang Pemilu. “Yang paling memungkinkan untuk The Winner,” terang dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif