Soloraya
Senin, 30 November 2020 - 15:45 WIB

Pandemi Covid-19, Pasar Murah Sragen Digelar dengan Sistem Drive Thru

Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga mengendarai motor saat membeli sembako dalam pasar murah Dukuh Jatirejo, Desa Trombol, Mondokan, Sragen, Senin (23/11/2020). (Istimewa-Diskominfo Sragen)

Solopos.com, SRAGEN - Pemkab Sragen melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan menggelar pasar murah di 20 kecamatan. Kegiatan ini pun digelar dengan menerapkan protokol kesehatan karena masih berada di masa pandemi Covid-19.

Pasar murah Sragen dimulai pada Senin (23/11/2020) hingga Jumat (4/12/2020) mendatang. Panitia pun memberlakukan sistem drive thru agar tidak terjadi kerumunan. Hal itu sebagai upaya pencegahan potensi penularan covid-19.

Advertisement

Liga Inggris: Chelsea Kontra Tottenham di Stamford Bridge Berakhir Skor Kacamata

Plt Bupati Sragen, Dedy Endriyatno, mengatakan kegiatan pasar murah yang dilaksanakan di era pandemi covid-19 ini bisa menjadi salah satu jaring pengaman ekonomi covid-19.

"Disini bukti bahwa pemkab Sragen hadir membantu masyarakat salah satunya dengan menggelar Pasar Murah ini. Tahun ini jumlah sembako dalam pasar murah secara keseluruhan ada 4.000 paket, dimana masing-masing Kecamatan mendapat 200 paket," jelasnya seperti dilansir sragenkab.go.id.

Advertisement

Dedy menerangkan satu paket sembako senilai Rp100.000 dijual dengan hanya Rp10.000 di pasar murah. Pasar ini diperuntukkan bagi masyarakat yang kurang mampu. Mereka sudah terdata di dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

"Pemilihan warga kurang mampu yang berhak menerima dilakukan oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) kemudian diberikan kupon sebagai syarat penukaran sembako dengan uang Rp10.000," terangnya.

Keren, Pemuda Doho Wonogiri Gelar Lomba Kewirausahaan Mirip Diplomat Success Challenge

Advertisement

Isi paket sembako di pasar murah itu sendiri adalah beras 2 kg, gula pasir 2 kg, minyak goreng 2 liter dan susu kental manis 1 kaleng. Terkait pengambilan sembako dengan sistem drive thru, Dedy menuturkan hal itu sebagai bentuk pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan.

"Kita contohkan dengan cara mengambil sembako dengan cara drive thru agar tidak ada kerumunan dan tetap menjaga jarak. Karena di tengah pandemi ini sangat dibutuhkan edukasi kepada masyarakat," ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif