Soloraya
Jumat, 8 Juli 2022 - 16:47 WIB

Pandemi Reda, Objek Wisata Klaten Optimistis Raup Omzet 2 Kali Lipat

Taufiq Sidik Prakoso  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung bermain di waterpark Umbul Pluneng, Desa Pluneng, Kecamatan Kebonarum, Klaten, akhir Januari 2022 lalu. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) serta pelaku wisata di Kabupaten Klaten optimistis capaian pendapatan objek wisata Klaten tahun ini melonjak dibandingkan dua tahun sebelumnya.

Hal itu seiring pelonggaran pembatasan yang sebelumnya diterapkan saat pandemi Covid-19.

Advertisement

Kepala Disbudporapar Klaten, Sri Nugroho, mengatakan selama dua tahun yakni 2020 hingga 2021 seluruh objek wisata terdampak pandemi Covid-19. Hal itu menyusul peningkatan kasus Covid-19. Pembatasan diberlakukan di objek wisata hingga ada penutupan.

Nugroho menjelaskan pendapatan asli daerah (PAD) dari objek pariwisata Klaten yang dikelola Pemkab sekitar Rp800 juta pada 2021. Nilai itu menurun dibandingkan PAD dari sektor pariwisata pada 2020 di atas Rp1 miliar.

Advertisement

Nugroho menjelaskan pendapatan asli daerah (PAD) dari objek pariwisata Klaten yang dikelola Pemkab sekitar Rp800 juta pada 2021. Nilai itu menurun dibandingkan PAD dari sektor pariwisata pada 2020 di atas Rp1 miliar.

Nugroho tak menampik kondisi serupa terjadi pada objek wisata yang dikelola desa melalui badan usaha milik desa (BUM desa) maupun kelompok sadar wisata (Pokdarwis). Ada empat objek wisata yang dikelola pemkab.

Baca juga: Mitos Air Sendang Gotan Klaten Sembuhkan Luka & Patah Tulang, Kok Bisa?

Advertisement

“Memang banyak yang mengeluh targetnya belum bisa terpenuhi,” kata Nugroho saat ditemui Solopos.com di Desa Pereng, Kecamatan Prambanan, Rabu (6/7/2022).

Terkait pariwisata di Klaten pada 2022, Nugroho optimistis kembali berkembang. Hal itu menyusul diberlakukannya pelonggaran seiring penurunan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

“Sebelumnya diberlakukan pembatasan jumlah pengunjung maksimal 75 persen dari kapasitas. Sekarang sudah diberlakukan 100 persen seiring penurunan level PPKM di Klaten sekarang di level 1,” jelas Nugroho.

Advertisement

Nugroho menjelaskan optimistis PAD dari sektor pariwisata di Klaten bakal meningkat drastis pada 2022 dibandingkan 2021. Tahun ini, Disbudporapar menargetkan bisa meraih PAD dari sektor pariwisata sekitar Rp2,4 miliar tahun ini.

Baca juga: Tahukah Kamu? Ada 12 Monumen di Klaten, 2 di antara Berbentuk Peluru Lo

Disinggung objek wisata Klaten dikelola desa yang saat ini dibanjiri pengunjung, Nugroho mencontohkan seperti Umbul Pelem serta Umbul Ponggok. “Di Umbul Pelem perkembangannya memang luar biasa. Setiap hari pengunjung hampir 1.500-2.000 orang,” kata dia.

Advertisement

Kepala Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Iwan Sulistya Setiawan, mengatakan omzet yang diperoleh BUM Desa Sumber Kamulyan dari pengelolaan Umbul Pelem pada 2021 mencapai Rp2,9 miliar. Sementara, omzet yang diperoleh BUM desa pada 2020 sekitar Rp1 miliar lantaran objek wisata sering tutup.

Terkait target omzet yang bisa diperoleh pada 2022, Iwan optimistis BUM desa bisa meraih pendapatan dari pengelolaan Umbul Pelem mencapai Rp5 miliar. Hal itu berdasarkan capaian pendapatan selama setengah tahun terakhir.

“Alhamdulillah sampai Juni ini pendapatan yang masuk Rp2,4 miliar. Itu sudah bersih, sudah untuk operasional dan gaji karyawan,” jelas Iwan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif