SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

ilustrasi. (antara)

Wonogiri (Solopos.com)–Musim panen petai tahun ini tidak seperti tahun lalu. Sejumlah pedagang mengeluh jika harga petai anjlok.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Salah satu petugas pengepak di area Terminal Ngadirojo, Wonogiri,  Miyanto, 56, mengatakan harga beli dari pedagang Jakarta turun. Hal itu diduga karena panen terjadi secara serentak di sejumlah kabupaten.

“Panen petai kali ini berbarengan dengan kabupaten lain seperti Trenggalek, Boyolali, Madiun, Purworejo, dan Sumatera. Padahal, tahun lalu waktu panen tidak sama,” ungkapnya, baru-baru ini.

Saat ini, memang sedang musim petai hingga bulan Januari. Hanya, harga juga petai berbeda dari tahun lalu yakni satu karung yang berisi 1.000 godo petai hanya dihargai  Rp 200.000, sedangkan tahun lalu dihargai Rp 1 juta. Jadi, satu godo petai kini dihargai Rp 200, sedangkan tahun lalu dihargai Rp 1.000.

Salah satu pengepul, Saliyem, 56, mengatakan semua petai dari 25 kecamatan di Wonogiri dijual di pengepul Ngadirojo. Ia menuturkan harga jual dari petani juga bervariasi tergantung kualitas serta besar kecilnya petai. Satu ikat yang berisi 100 godo dijual Rp 19.000 sampai Rp 20.000.

Pengepul lain, Mulyani, 40, mengatakan untuk mengangkut petai tak jarang harus menyewa truk dengan pengepul yang lain.  “Jika barang tidak banyak, maka cukup naik bus. Kalau hasil panen banyak, kami terpaksa patungan dengan pengepul lain untuk menyewa truk. Jadi, keuntungannya ya hanya pas-pasan,” terang Mulyani.

Saat musim panen, pengepul dapat mengumpulkan sepuluh hingga 20 karung petai per hari.

(aak)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya