SOLOPOS.COM - Pupuk organik Ciunik (Dian Dewi P/JIBI/Solopos)

Pupuk organik Ciunik (Dian Dewi P/JIBI/Solopos)

Pupuk organik Ciunik (Dian Dewi P/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO — Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Sukoharjo akan memberikan bantuan pupuk organik hasil olahan limbah ciu di 4.000 hektare sawah. Bantuan tersebut saat ini masih dianggarkan di APBD 2014.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kepala Dispertan Sukoharjo, Giyarti, mengatakan hasil uji coba yang dilakukan terhadap pupuk organik bernama Ciu Nik ini cukup positif. Oleh karena itu, pihaknya ingin menyosialisasikan kelebihan pupuk tersebut kepada para petani. Menurutnya, pupuk yang berupa cairan itu dapat diaplikasikan ke lahan kritis.
Lahan kritis yang dimaksud di sini adalah tanah yang sudah terlalu banyak memakan pupuk kimia. Sehingga mikro organisme baik maupun mineral yang terkandung di dalam tanah hilang. Fungsi Ciu Nik ini dapat mengembalikan kesuburan tanah.

“Setelah diujicobakan ternyata hasilnya positif. Penggunaannya dalam 1 hektare disiramkan 15 liter Ciu Nik,” urai dia kepada wartawan pekan lalu.

Direktur Utama PT Rizqi Semesta atau perusahaan yang memproduksi Ciu Nik, Muhammad Sandy Candra, mengatakan Ciu NIk adalah cairan pembenah tanah. Dalam satu hingga lima kali pemakaian, dibuktikan dengan hasil riset, tanah semakin subur. Selain itu, akar tanaman kuat dan nutrisi makanan tanaman dapat terserap lebih baik. Pupuk organic ini dapat diaplikasikan ke semua tanaman.

“Butuh waktu sekitar dua sampai tiga pekan untuk melihat hasilnya. Karena tanah rata-rata sudah kritis tentunya Ciu Nik ini perlu waktu untuk bekerja dan bereaksi,” jelasnya.

Ia juga menjelaskan uji coba Ciu Nik ini sudah dilaksanakan selama dua tahun. Awalnya, ia cukup kesulitan mengajukan izin ke Badan Lingkungan Hidup (BLH). Setelah diuji konsepnya, Ciu Nik kemudian disosialisasikan di demlot dengan hasil konsisten. Ia mengaku izin yang diperoleh dari daerah sebelum akhirnya disetujui memang lama.

Lebih lanjut, ia mengatakan cairan Ciu Nik ini fungsinya hampir sama dengan pupuk kimia Ziolit. Jika ziolit menetralkan atau menyuburkan tanah di level atom, Ciu Nik bekerja secara alami. Daya serap terhadap pupuk pun meningkat. Uji coba juga sudah diterapkan di daerah lain di Simalungun.

“Proses pembuatan Ciu Nik ini adalah cairan limbah ciu (badeg) difermentasi,” urai dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya