SOLOPOS.COM - Warga melintasi lubang jalan yang dipenuhi air di kawasan wisata Rawa Jombor, Klaten, Selasa (2/2/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Pemkab Klaten segera mengundang PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM) selaku badan usaha jalan untuk ruas tol Solo-Jogja-Kulonprogo untuk menindaklanjuti banyaknya keluhan jalan rusak di Klaten.

Dari data Pemkab sejauh ini, mayoritas kerusakan terjadi pada ruas jalan yang dilintasi truk pengangkut material tanah uruk untuk proyek pembangunan tol Solo-Jogja. “Saya akan mengundang JMM. Karena kebanyakan keluhan jalan rusak yakni jalan yang dilewati armada uruk tol,” kata Bupati Klaten Sri Mulyani saat ditemui seusai rapat paripurna di DPRD Klaten, Senin (6/2/2023).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Jadi saya sudah ada komunikasi dengan Ketua DPRD dan nanti akan mengundang JMM. Media juga akan kami undang. Biar sama-sama membayar kewajibannya masing-masing. Jangan sing dihajar bupati terus, dikira ra ndandani dalan,” imbuhnya.

Mulyani menjelaskan sebelumnya sudah ada memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman antara Pemkab Klaten dengan PT JMM. Beberapa poin dalam MoU yakni penentuan ruas jalan yang diizinkan dilewati truk pengangkut uruk tol.

Apabila ada jalan yang rusak di Klaten akibat pengangkutan material tanah uruk untuk tol, pelaksana proyek bersedia melakukan perbaikan. “MoU sudah ada, dan tanggung jawab mereka memperbaiki jalan yang dilewati dan rusak. Jika ada kerusakan segera diperbaiki. Kalau tidak seperti itu, jalan ditutup,” kata Mulyani.

Ketua DPRD Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, membenarkan belakangan banyak bermunculan keluhan terkait kerusakan jalan di Klaten. Keluhan itu terutama disampaikan melalui media sosial.

Pembenahan Berkala

“Klaten viral lagi, jeglongan sewu lagi. Mungkin masyarakat awam belum terlalu paham sehingga menyalahkan pemerintah daerah. Saya juga di-tag terus, di-mention terus di sosial media. Saya sudah jagongan dengan Bu Bupati, nanti dalam waktu dekat bertemu dengan JMM untuk mengejar kewajiban mereka,” kata dia.

Hamenang memaklumi warga mungkin tidak tahu. Yang mereka tahu adalah ketika ada jalan rusak kemudian melaporkan ke bupati. Padahal ada kelas jalan dan beberapa jalan yang rusak akibat proyek tol.

Hamenang menjelaskan kebanyakan jalan rusak yang diadukan warga Klaten berada di jalur-jalur dilewati truk pengangkut tanah uruk tol. Seperti ruas jalan antara Wedi-Bayat. “Harus ada pembenahan berkala, ketika terjadi kerusakan segera diperbaiki,” jelas dia.

Ketika kondisi jalur yang semestinya dilewati sudah rusak, Hamenang menjelaskan ada sejumlah truk yang pindah jalur. Alhasil, jalan yang mengalami kerusakan bertambah.

“Padahal kan sudah ada MoU, jadi ada ruas jalan yang memang khusus untuk jalur truk tersebut. Tetapi ada realitanya ada yang ngeyel. Kami sudah koordinasi dengan kepala desa agar dikencengi, minta tolong dibantu,” kata dia.

Jika hanya mengandalkan Pemkab, Hamenang mengatakan kemungkina akan kewalahan. “Nyuwun tulung teman-teman kepala desa berkoordinasi dengan jajarannya untuk bisa menyetop manakala melewati jalur yang tidak sesuai kesepakatan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya