SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor melintas di jalan Tasikmadu-Dagen di wilayah Kecamatan Tasikmadu yang rusak, beberapa waktu lalu. Rencananya, ruas jalan tersebut akan diperbaiki akhir 2022 ini. (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Keluhan warga Karanganyar tentang banyaknya jalan rusak yang semakin banyak dan panjang menghiasi ruang di media sosial. Mereka mengeluhkan lambatnya respons Pemerintah Kabupaten Karanganyar untuk memperbaiki jalan rusak yang sebagian di antaranya bisa membahayakan keselamatan penggunanya.

Keluhan itu salah satunya disampaikan warganet di kolom komentar di akun Instagram @KoranSolopos seperti yang dipantau Solopos.com pada Selasa (22/8/2023). Banyak warganet yang mengomentari soal jalan rusak padahal konten yang diunggah tentang karnaval budaya yang digelar Pemkab Karanganyar pada Minggu (20/8/2023) lalu.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Beberapa komentar itu di antaranya:

Dalan Colomadu koyo benteng takeshi woeeee,” ujar pemilik akun @blastingrauhl.

Jalan raya Jetak-Ceplukan ambyar ra karuan, kalau hujan banjir bandang,” tambah @samanfarm_.

Karanganyar bagian Colomadu Gondangrejo dan sekitarnya ki ra keurus dalan e,” sahut @rayindakinandika.

Menurut data BPS Kabupaten Karanganyar, dari tahun 2020-2022 belum ada perubahan signifikan mengenai pengaspalan jalan di Bumi Intanpari. Pada 2020 jalan beraspal di Karanganyar sepanjang 884,19 km, tahun 2021 mengalami penurunan menjadi 835, 78 km, dan 2022 sepanjang 835,79 km.

Selain jalan beraspal, jalan yang ada di Kabupaten Karanganyar yang memiliki total luas sekitar 767,8 km persegi ini adalah jalan beton dengan jalannya yang sepanjang 167,14 km pada tahun 2021-2022.

Panjang jalan yang rusak di Kabupaten Karanganyar di 2022 yaitu 145,71 km dan rusak berat 42,68 km. Kondisi jalan rusak berat tersebut meningkat dibandingkan 2020 yang hanya 11,35 km.

Sangat disayangkan kondisi jalan yang baik kian menurun, sedangkan jalan rusak berat naik dalam tiga tahun terakhir. Jalan di Karanganyar yang berstatus baik pada 2020 mencapai 515,89 km, kemudian menurun jadi 437, 86 km di 2021, dan turun lagi sedikit di 2022 menjadi 437,54 km.

Banyaknya jalan yang rusak ini membuat DPRD Kabupaten Karanganyar meminta Pemkab menyetop pembangunan gedung pada tahun depan. Pemkab diminta fokus dan memprioritaskan perbaikan jalan rusak di 2024.

Ketua DPRD Karanganyar, Bagus Selo, menilai pembangunan gedung pemerintah dirasa cukup sampai di tahun ini. Pemkab harus fokus terhadap pembangunan infrastruktur jalan yang masih memprihatinkan. “Tidak perlu ada pembangunan gedung [lagi]. Fokus pada pembangunan jalan dan jembatan dulu,” kata dia, Senin (7/8/2023).

Sejak 2022 lalu, anggaran daerah banyak tersedot untuk pembangunan gedung. Di tahun itu, ada proyek pembangunan rumah dinas, pendopo bupati, serta gedung kebudayaan. Pada 2023, Pemkab Karanganyar juga mengalokasikan anggaran untuk membangun sejumlah gedung perkantoran. Di antaranya kantor Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (Dispertan PP, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora), Dinas Perdagangan Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disdagnakertrans), Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) dan Dinas Perhubungan (Dishub).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya