Soloraya
Jumat, 6 November 2020 - 09:00 WIB

Pantang Menyerah! Meski Usia Sudah 72 Tahun, Sukardi Tetap Semangat Nyopiri Feeder BST Solo-Gentan

Wahyu Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sukardi, 72 di kawasan Pasar Klewer, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Rabu (4/11/2020). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO -- Usia tua bukan halangan bagi Sukardi untuk terus bekerja dan berkarya. Meski sudah berusia 72 tahun, warga Banyuanyar, Banjarsari, Solo, itu tetap mampu memompa semangatnya sebagai sopir angkutan feeder BST koridor 12 Pasar Klewer-Gentan.

Bagi sejumlah orang, memasuki usia senja bukan berarti kalah produktif dengan kalangan muda. Mereka tetap aktif berkarya. Bahkan pandemi Covid-19 tidak menghalangi karya mereka yang berdampak bagi orang lain.

Advertisement

Sukardi baru selesai menjalankan sifnya sejak Subuh hingga tengah hari ketika berjumpa Solopos.com di kawasan Pasar Klewer, Solo, Rabu (4/11/2020). Siang itu merupakan hari keempat layanan gratis angkutan feeder Batik Solo Trans.

Puluhan Petugas Satpol PP Disiagakan Di Pasar Cinderamata Solo, Ada Apa?

Advertisement

Puluhan Petugas Satpol PP Disiagakan Di Pasar Cinderamata Solo, Ada Apa?

Selama melakukan empat kali perjalanan pergi pulang Gentan-Pasar Klewer, ia mengangkut dua penumpang. Sebelumnya, pandemi Covid-19 membuatnya hanya berangkat dua hari dalam sepekan karena sepinya penumpang.

Banyak waktu ia habiskan di rumah karena tidak ingin merugi. Akan tetapi, ia enggan menikmati hari tua di rumah dan melanjutkan komitmen dalam layanan buy the service transportasi umum Kota Solo.

Advertisement

Jelang Debat Publik Pilkada Solo: Rudy Beri Tips Ini Untuk Gibran-Teguh

“Daripada di rumah nganggur. Enggak enak. Saya terima kasih kepada Tuhan memberikan saya sehat begitu saja. Selama masih mampu, saya lanjut terus,” katanya kepada Solopos.com.

Sopir merupakan mata pencaharian kakek 12 cucu tersebut sejak 1976. Awalnya ia mengemudikan truk rute Solo-Cilacap. Usaha bosnya berkembang, ia pun memberikan pelayanan angkutan barang rute Bali-Jawa-Sumatra pada 1986 sampai 2014.

Advertisement

Belasan Keluarga Jebres Solo Jalani Karantina, MCCC Bantu Semprot Disinfektan

Dari hasil kerjanya itu, Sukardi dapat membeli rumah dan menyekolahkan keempat anaknya hingga mandiri. Ia terpaksa pensiun dari sopir truk karena permintaan keempat anaknya. Kemudian ia beralih menjadi juru mudi angkutan Solo sejak berhenti dari angkutan barang.

“Saya berterima kasih kepada Pemkot Solo. Selama pandemi enggak jalan tapi sekarang mulai jalan lagi. Covid-19 memang bikin waswas tapi saya selalu patuh arahan Dishub untuk cuci tangan, pakai masker. Saya ikut aturan pemerintah," ujarnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif