Solopos.com, KARANGANYAR – DPC Pedagang Pejuang Indonesia Raya (Papera) Karanganyar menyalurkan pinjaman modal usaha bagi 800 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Bantuan berupa suntikan modal usaha tanpa agunan, bunga dan potongan ini diberikan agar mereka tak terjerat bank plecit atau rentenir.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
Ketua DPC Papera Karanganyar, Wawan Pramono, mengatakan mayoritas penerima bantuan merupakan emak-emak dan bakul pasar tradisional. Terutama bagi mereka yang kesulitan modal hingga usahanya terancam gulung tikar.
“Kami bantu dengan bantuan modal usaha tanpa bunga, potongan, dan agunan. Nilai pinjaman dari Rp1 juta sampai Rp5 juta,” kata Wawan kepada Solopos.com, Rabu (27/12/2023).
Wawan mengatakan program tersebut sudah berjalan satu tahun lamanya sejak kali pertama dideklarasikan. Bantuan diberikan agar pelaku usaha kecil ini terbebas dari rentenir, bank plecit sampai pinjaman online (pinjol) yang biasa terjadi di pasar tradisional. Wawan menilai banyak pelaku usaha yang kesulitan modal hingga terjerat bank plecit dan pinjol ilegal.
“Dari pinjam hanya Rp500.000 bisa sampai Rp5 juta. Bahkan ada yang melonjak puluhan juta. Karena itu kami berikan pinjaman modal usaha itu,” kata dia.
Papera, lanjut Wawan, telah menyalurkan bantuan modal usaha ke 800 pelaku UMKM di wilayah Karanganyar. Untuk persyaratannya cukup mudah, yakni melampirkan foto copy KTP dan KK, foto tempat usaha dan dagangannya. Dilampirkan juga titik koordinat lokasi. Kemudian petugas dari Papera akan melakukan pengecekan di lokasi.
Pihaknya memberikan masa peminjaman selama satu tahun alias dicicil 12 kali. Jika ada kesulitan membayar akan dilakukam pendekatan secara persuasif. “Karena tujuan kita bukan money oriented namun pure membantu pedagang kecil,” katanya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
