PARADE BECAK dan Andong Warnai PESTA RAKYAT SIMPEDES KLATEN

Kendati sudah berusia lebih dari setengah abad, Walidi belum berniat berhenti mengayuh becak setiap hari. Dia mengakui, saat ini sarana transportasi becak sudah jarang diminati oleh masyarakat. Dalam sehari, dia hanya mampu mengantarkan 2-3 penumpang dengan bayaran Rp10.000 hingga Rp20.000 untuk sekali antar. “Dalam sehari cuma 2-3 penumpang. Kalau sampai lima penumpang itu jarang sekali. Setiap hari saya lebih banyak ngganggurnya daripada mengantarkan penumpang,” tutur pria yang tinggal bersama saudaranya di Desa Tegalyoso, Kecamatan Klaten Selatan ini.

Waktu Walidi selama ini lebih banyak dihabiskan menganggur di becak tuanya di tepian Jl Jogja-Solo tepatnya di halaman Plaza Matahari Klaten. Sepinya penumpang membuat Walidi tidak berpikir lama untuk menerima tawaran mengikuti parade becak yang digelar dalam Pesta Rakyat Simpedes (PRS) 2012 di Alun-alun Klaten kemarin. Kendati mengaku hanya menerima bayaran Rp35.000, Walidi tetap menerima dengan senang hati. “Daripada nganggur tak dapat penumpang, lebih baik ikut gabung sama teman-teman di sini (PRS 2012-red),” kata Walidi.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Hal senada juga dikemukakan Parno, 40, seorang tukang becak asal Bramen, Klaten Utara. Dia mengaku tidak berpikir panjang untuk menerima tawaran berkeliling Kota Klaten dengan becak bersama teman-temannya. “Dari pada ngganggur kami ikut saja. Lagian sekarang mencari Rp35.000 juga kian susah kalau hanya mengandalkan becak,” tutur Parno.

Selain parade becak, digelar juga parade andong yang dinaiki oleh sejumlah nasabah BRI di Klaten. Digelar pula pameran aneka produk lokal yang dipajang di sejumlah stan di lokasi. Acara PRS 2012 itu juga dimeriahkan oleh Orkes Melayu Ervana. “Digelar pula pembagian hadiah melalui acara pencet-pencet undian berhadiah. Semua acara kami gelar dalam rangka memanjakan nasabah dan para pendukung BRI,” ujar Direktur Bisnis dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) BRI, Djarot Kusumayakti.

(JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)