SOLOPOS.COM - Pengusaha sekaligus pegiat seni dan budaya, Harjanto (kiri), bersalaman dengan Ketua DPD II Partai Golkar Sukoharjo, Sardjono, Kamis (29/2/2024). (Istimewa/dokumentasi pribadi Harjanto)

Solopos.com, SUKOHARJO – Pengurus DPD II Partai Golkar Sukoharjo resmi mengajukan Harjanto sebagai bakal calon bupati (cabup) ke pengurus DPP Partai Golkar untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sukoharjo. DPP Partai Golkar bakal menerjunkan tim ke daerah untuk melakukan survei guna mengukur tingkat elektabilitas dan popularitas bakal cabup-cawabup yang diusulkan.

Ketua DPD II Partai Golkar Sukoharjo, Sardjono, mengajukan nama Harjanto sebagai bakal cabup ke DPP pada awal April lalu. Bahkan, Harjanto ikut menghadiri acara silaturahmi dan pengarahan Ketua Umum Partai Golkar di Jakarta pada 6 April. Acara itu dihadiri bakal calon gubernur, calon wali kota, dan calon bupati di masing-masing daerah.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Kami telah memperkenalkan sosok Harjanto kepada pengurus DPP Partai Golkar. Respons mereka bagus. Kalau bisa Partai Golkar menjadi partai pengusung bukan lagi partai pendukung dalam pilkada,” kata Sardjono, Senin (15/4/2024).

Ia menjelaskan penentuan rekomendasi cabup-cawabup yang diusung Partai Golkar harus melalui mekanisme partai. Salah satu mekanisme itu yakni survei untuk menakar tingkat elektabilitas dan popularitas masing-masing figur bakal cabup-cawabup.

“Survei itu tidak hanya sekali, mungkin tiga kali dengan waktu yang berbeda-beda. Jadi, tergantung hasil survei nanti seperti apa karena wewenang pengurus DPP Partai Golkar,” ujar dia.

Wakil Ketua DPRD Sukoharjo ini mengatakan sudah saatnya Partai Golkar menjadi partai pengusung cabup-cawabup dalam kontestasi Pilkada Sukoharjo. Namun demikian, Sardjono menyadari tak bisa mengusung sendiri pasangan cabup-cawabup tanpa berkoalisi dengan parpol lain karena hanya memiliki lima kursi di DPRD.

Karena itu, ia dan pengurus Partai Golkar Sukoharjo terus membangun komunikasi politik dengan parpol lain. “Situasi di daerah berbeda dibanding pusat. Tergantung situasi, jika memungkinan koalisi dengan partai di luar KIM [Koalisi Indonesia Maju], tidak masalah. Kami lihat dulu perkembangannya seperti apa,” ujar dia.

Sardjono telah menjalin komunikasi dengan dua parpol yang memiliki kursi di DPRD Sukoharjo. Kedua parpol itu, yakni PKB dan Partai Nasdem. PKB diproyeksikan memiliki tiga kursi dan Partai Nasdem memiliki satu kursi di DPRD. “Tim kami sudah melakukan lobi-lobi politik. Insyaallah untuk maju mengusung cabup-cawabup mininimal sembilan kursi sudah terpenuhi,” papar dia.

Sementara itu, Harjanto mengatakan pengajuan namanya sebagai bakal cabup dari Partai Golkar dilakuan dalam rapat pleno yang digelar saat Bulan Puasa lalu. Saat ini, Harjanto yang merupakan seorang pengusaha tambang masih menunggu mekanisme partai selanjutnya, termasuk survei tingkat elektabilitas yang dilakukan tim khusus dari DPP Partai Golkar.

Dia juga mengaku telah melakukan komunikasi secara intensif ke pengurus parpol lain. “Terakhir, kami komunikasi dengan pengurus Partai Nasdem. Sebelumnya, dengan pengurus PKB Sukoharjo,” urai dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya