Soloraya
Minggu, 24 September 2023 - 14:59 WIB

Partisipasi Masyarakat Kunci Pengelolaan Sampah di Solo

R Bony Eko Wicaksono  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Relawan memilah dan menimbang sampah saat Solo Resik Carnival 2023 di area car free day (CFD), Minggu (24/9/2023). (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO–Sedikitnya 30 komunitas ambil bagian dalam kampanye penanganan dan pengelolaan sampah di Kota Solo. Ratusan relawan gabungan mengajak masyarakat agar lebih peduli lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.

Mereka terlibat langsung dalam peringatan World Cleanup Day (WCD) 2022 bertajuk Solo Resik Carnival di area car free day (CFD) di Jalan Slamet Riyadi, Minggu (24/9/2023).

Advertisement

Para relawan dari berbagai komunitas tersebut membawa kantong plastik berukuran besar. Mereka memunguti beragam jenis sampah yang bertebaran dari kawasan Ngarsopuro-Taman Sriwedari.

Ratusan anggota komunitas peduli lingkungan itu juga mengedukasi para pengunjung CFD agar lebih aktif dalam penanganan sampah di rumahnya masing-masing.

Advertisement

Ratusan anggota komunitas peduli lingkungan itu juga mengedukasi para pengunjung CFD agar lebih aktif dalam penanganan sampah di rumahnya masing-masing.

Tak hanya itu, mereka juga menggelar aksi parade peduli lingkungan dengan berjalan kaki di area CFD.

Pengurus Komunitas Solo Bersih, Ahmad Mujahid mengatakan Solo Resik Carnival di area CFD merupakan kegiatan kedua kali yang digelar di Kota Solo.

Advertisement

Wilayah Kota Solo lebih kecil dibandingkan daerah lain di Soloraya. Namun, permasalahan sampah belum tertangani secara maksimal. Karena itu, partisipatif aktif masyarakat menjadi kunci utama dalam penanganan sampah.

Berbeda dibandingkan kegiatan serupa pada tahun lalu, sampah yang dikumpulkan relawan dikumpulkan dan ditimbang. Sampah-sampah itu dipilah sesuai jenisnya seperti plastik, botol, minyak jelantah, hingga residu.

“Sampah yang bisa didaur ulang akan didonasikan. Tadi, sampah plastik yang terkumpul sekitar dua kilogram, botol tiga kilogram, dan kertas sekitar tiga kilogram,” papar dia.

Advertisement

Sementara itu, seorang pengurus komunitas Pendaki Nafas Tua Soloraya, Heri mengatakan seluruh anggota komunitas dilibatkan dalam Solo Resik Carnival.

Mereka berharap Kota Solo mampu mempertahankan penghargaan Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.  Hal ini mencerminkan pengelolaan sampah dan ruang terbuka hijau di Kota Bengawan cukup baik.

“Kami selalu mendukung kegiatan-kegiatan yang erat hubungannya dengan peduli lingkungan. Generasi muda harus terus diajak untuk berbuat positif untuk mewujudkan Solo yang lebih bersih pada masa mendatang,” papar dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif