Solopos.com, SOLO—Anggota DPR dari Fraksi PDIP, Paryono, mengungkapkan rasa bangganya dengan sosok Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, sebagai kader muda partai.
Kendati belum lama berkiprah di dunia politik dan pemerintahan, menurut dia, Gibran mampu menunjukkan kapasitasnya dalam membangun Solo dan eksistensinya.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
“Mas Gibran ini memang kader muda, ikon kader muda PDIP, ikon kader muda bangsa, dan generasi milenial yang bisa diterima di semua kalangan. Karena dari PDIP ini memang melahirkan banyak kader muda yang potensial,” ungkap dia saat diwawancara wartawan di Wonorejo, Gondangrejo, Jumat (8/9/2023) malam.
Legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) IV Jawa Tengah (Jateng) itu menyebut banyak kader muda PDIP yang saat ini berada di jabatan eksekutif, legislatif, maupun struktur partai. Mereka akan terus berkembang, membuktikan kapasitas dan eksistensinya ke publik.
“Kader muda PDIP saat ini banyak yang duduk di legislatif, eksekutif maupun struktur partai. PDIP tidak pernah berhenti memproduksi dan melahirkan kader-kader muda potensial. Mas gibran ini salah satunya, sebagai kader muda yang dilahirkan PDIP,” kata dia.
Paryono mengaku sempat bertemu dengan Gibran saat kegiatan pentas 300 dalang di Klaten beberapa hari lalu. Dalam kesempatan itu dia berbincang banyak hal terkait dinamika politik, bisnis, perkawanan, kepartaian, pelayanan masyarakat, dan urusan lainnya.
“Banyak kemarin kita mengobrol, diskusi, soal politik, soal bisnis, perkawanan, banyak lah pokoknya. Karena kemarin waktunya panjang kan, karena kebetulan bertemu di acara 300 dalang pentas di Klaten, sebagai bentuk apresiasi untuk Pak Ganjar,” terang dia.
Sebagai sesama kader PDIP, Paryono mengaku sebatas berdiskusi banyak hal dengan Gibran. Mantan Wakil Bupati Karanganyar itu tidak memberikan saran apapun, karena merasa posisinya sama-sama kader. “Saling memberi masukan saja,” tandas dia.
Disinggung wacana Gibran maju sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2024, utamanya ketika Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan syarat minimal usia 35 tahun, Paryono menyatakan hal itu kewenangan Ketua Umum PDIP, Megawati.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
