Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Saat bertatap muka dengan Menteri, sejumlah pedagang yang menempati los di tengah pasar mengeluhkan kondisi atap yang terlalu terbuka. Salah satu pedagang bumbu dapur, Dariyem, mengatakan kepada Gita yang didampingi oleh Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya dan Etty Wardoyo, bahwa kondisi atap terlalu terbuka. Pasalnya saat hujan, ia dan beberapa pedagang lain yang berada tepat di bawah atap yang terbuka itu selalu kehujanan. “Apalagi kalau anginnya sangat kencang, air hujan sampai masuk ke mana-mana,” ujar Dariyem.
Hal serupa juga diungkapkan pedagang lain, Juman. Selain hujan, kata dia, kondisi atap yang masih terbuka itu juga membuat sejumlah pedagang kepanasan saat siang hari. Sejumlah pedagang yang menempati los pasar di bagian tengah tidak terlalu merasakan kepanasan. Namun pedagang yang berada di antara dua blok, yang atapnya tidak tersambung, setiap hari kepanasan. “Kami minta atapnya ditutup saja agar tidak kehujanan dan kepanasan lagi,” ungkap Juman kepada Solopos.com.
Menanggapi hal itu, Gita mengatakan akan memperhatikan semua keluhan pedagang. Bila kondisi pasar baik, kata dia, maka bukan hanya pedagang yang bisa menikmatinya, tapi para konsumen juga bisa merasakan kenyamanan selama berada di pasar.
Menanggapi hal itu, Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, mengatakan keluhan para pedagang itu memang masuk akal. Pihaknya akan memasukkan perbaikan sejumlah fasilitas di Pasar Bekonang dalam APBD Perubahan tahun ini. Ia mengakui bahwa bukaan atap di bagian tengah pasar terlalu lebar sehingga hujan bisa masuk ke lokasi pasar. “Sebenarnya itu untuk sirkulasi udara. Tapi pemkab akan menindaklanjutinya. Biaya penutupan atap itu juga tidak terlalu mahal,” ungkapnya.