Soloraya
Kamis, 16 Mei 2013 - 23:15 WIB

PASAR BEKONANG : Lurah Pasar Janji Tertibkan Pedagang Oprokan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pasar Bekonang (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Pasar Bekonang (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SUKOHARJO — Lurah Pasar Bekonang, Dimin, berjanji menertibkan pedagang oprokan yang menjamur pada saat hari pasaran Kliwon. Ia akan berkonsultasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sukoharjo untuk menuntaskan masalah tersebut.

Advertisement

Dimin mengatakan pihaknya sedang berkoordinasi dengan Disperindag Sukoharjo terkait solusi maraknya pedagang oprokan tersebut. Ia juga menilai penyelesaian ini harus melibatkan banyak pihak. Pasalnya, pedagang yang berjualan di sekitar jalan lingkar luar pasar itu biasanya tidak mau jika diminta masuk ke dalam pasar. Mereka lebih nyaman berjualan di luar pasar.

“Kami akan bertanya kepada dinas solusi apa yang cocok untuk para pedagang ini. Mereka kalau ditaruh di dalam pasar tidak mau. Lagipula tempatnya juga sudah tidak ada,” ujarnya saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Kamis (16/5/2013).

Sebelumnya, Forum Komunikasi Pedagang Pakaian, Sandal dan Aksesori Pasar Bekonang menyampaikan keluhannya terkait maraknya pedagang oprokan. Mereka menilai maraknya pedagang oprokan ini membuat pembeli terkadang enggan masuk ke lantai II. Pasalnya, barang dagangan yang ditawarkan pedagang oprokan itu hampir sama dengan yang dijual pedagang lantai II.

Advertisement

“Kami meminta Lurah Pasar atau dinas menata mereka supaya tidak ada kecemburuan antarpedagang,” ujar Wakil Ketua Forum Komunikasi Pedagang Pakaian, Sandal dan Aksesori Pasar Bekonang, Suwarto, akhir pekan lalu.

Suwarto juga mengatakan sebagian pedagang di lantai II terutama di sisi utara belum sepenuhnya menempati jatah kios. Sebagian dari pedagang itu, lanjutnya, justru memilih berjualan di luar karena omzet di lantai II sepi. Pedagang juga sempat mengeluhkan tentang barang dagangan pedagang lantai I yang tidak sesuai dengan izin awal. Sesuai zonasi pasar, pedagang lantai I seharusnya berjualan bahan makanan dan bahan mentah yang cepat busuk. Namun pada kenyataannya sebagian oknum pedagang beralih berjualan komoditas seperti tas dan sepatu.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif