SOLOPOS.COM - Pasar Cawas (Dok/JIBI/Solopos)

KLATEN-Bupati Klaten, Sunarna, menegaskan tak ada ganti rugi untuk 12 pedagang yang membangun kios secara swadaya di Pasar Cawas. Kios itu akan dirobohkan menyusul rencana pemugaran pasar trasional itu pada Juli mendatang.

Penegasan itu disampaikan Sunarna saat ditemui wartawan di kompleks Sekretariat Daerah (Setda) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, Senin (11/6). Pada kesempatan itu, Sunarna meminta pedagang bersyukur karena pemerintah berencana memugar Pasar Cawas dengan anggaran senilai Rp8,7 miliar.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Setelah dibangun, mereka bisa kembali berdagang di sana. Bisa menempati pasar baru saja sudah alhamdulillah, mengapa mereka harus menuntut ganti rugi?” ujar Sunarna.

Sunarna menegaskan bahwa tidak ada anggaran untuk ganti rugi bagi 12 pedagang itu. Menurutnya, uang ganti rugi bagi 12 pedagang justru akan menimbulkan kecemburuan sosial antarpedagang Pasar Cawas. “Kalau hanya 12 pedagang yang diberi ganti rugi, pedagang lain pasti menginginkan hal yang sama. Kalau semua pedagang meminta ganti rugi, dari mana kami mendapatkan uang sebanyak itu?” tutur Sunarna.

Sunarna memahami jika kios itu dibangun secara swadaya oleh pedagang. Namun, pihaknya meminta 12 pedagang itu legawa karena pemugaran Pasar Cawas itu menyangkut kemaslahatan ratusan pedagang lain. “Kondisi pasar itu memang mendesak diperbaiki mengingat sudah mengalami kerusakan parah akibat gempa bumi 2006 silam,” tandas Sunarna.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Peguyuban Pedagang Pasar Cawas (P3C), Joko Winarno, mengaku kecewa dengan Bupati Klaten karena tak bisa merasakan penderitaan 12 pedagang yang sudah bersusah payah membangun kios secara swadaya. “Kios itu dibangun menggunakan dana pinjaman senilai Rp200 juta hingga Rp300 juta. Sampai sekarang, utang itu belum lunas. Kalau tidak ada ganti rugi, kami prihatin dan kecewa sekali kepada bupati,” papar Joko.

Saat disinggung apakah 12 pedagang itu akan menolak pemugaran Pasar Cawas jika tidak ada uang ganti rugi, Joko belum bisa memastikan. “Kami akan berkoordinasi dulu dengan rekan-rekan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya