KLATEN-Menanggapi sedikitnya los pasar darurat yang dibangun untuk relokasi pedagang Pasar Cawas, Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Klaten mengaku hal tersebut karena terbatasnya dana.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Kepala Disperindagkop Klaten, Sugiharjo Sapto Aji kepada Solopos.com mengatakan, dana yang dialokasikan untuk pembangunan tempat relokasi tersebut hanya senilai, Rp.50 juta. Dana itu masih terpotong untuk pajak dan biaya operasional. “Anggaran Rp50 juta, tetapi kenyataan hanya sekitar Rp.30 juta saja yang digunakan,” ungkap Sapto Aji, Selasa (17/7/2012).
Sapto Aji menambahkan, untuk mengantisipasi kurangnya los tersebut, pihaknya telah meminta lurah Pasar Cawas, untuk membangun los darurat secepatnya. Hal tersebut dilakukan agar para pedagang dapat berjualan seperti hari-hari sebelumnya. Sedangkan untuk bahan yang digunakan, Sapto menganjurkan untuk menggunakan bahan bekas dari pembongkaran kios Pasar Cawas. “Untuk antisipasi kita gunakan bahan dari bekas kios yang lama,” sambung Sapto Aji.
Dirinya juga menghimbau kepada para pedagang agar tidak terlalu mempermasalahkan mengenai tidak dapatnya los pasar tersebut. Karena meskipun pedagang mendesak, Disperindagkop juga tidak bisa berbuat banyak mengenai tuntutan para pedagang tersebut dan menghimbau kepada para pedagang agar membangun los secara swadaya.
“Membangun los darurat secara swadaya, harusnya tidak menjadi masalah, karena setelah dibangun, kios mereka akan diberikan secara gratis,” tutup Sapto Aji.
Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan pedagang Pasar Cawas yang saat ini belum mendapatkan los pasar darurat di lapangan Cawas dan tidak memesan los secara swadaya di Dusun Noyotrunan. Para pedagang tersebut masih bingung karena tidak memiliki tempat untuk berjualan lagi.