Solopos.com, SOLO–Pedagang Pasar Joglo mulai berjualan di pasar darurat di area belakang SMPN 18 Solo, Jl Manunggal 1, Kadipiro, Banjarsari. Sebab baru berjualan tiga hari, masih terdapat beberapa kendala yang harus mereka hadapi, di antaranya, mencari pelanggan baru dan belum tersedia saluran listrik dan sanitasi yang memadai.
Sebelumnya, para pedagang harus meninggalkan pasar darurat di depan TPU Bonoloyo, Jl Sumpah Pemuda, Banjarsari karena terdampak jalan lintas bawah atau underpass Joglo.
Pantauan Solopos.com, Rabu (6/3/2024) di pasar darurat baru, setidaknya belasan pedagang oprokan sedang berjualan. Informasi yang didapatkan Solopos.com, mereka secara bertahap berjualan dari Senin (4/3/2024). Sebagian lagi mulai berjualan pada Selasa (5/3/2024).
Sementara sebagian pedagang terutama yang memiliki kios masih harus membangun lapak mereka dan tidak tahu kapan mulai berjualan. Pedagang kelapa, Maryo, 72, yang mulai berjualan pada Selasa mengaku masih harus mencari pelanggan baru sekaligus mengabarkan ke pelanggan lama terkait lokasi lapak barunya.
Ia yang di lokasi lama biasa menutup lapak sebelum pukul 12.00 WIB, kini ia harus membuka lapak lebih lama. Sebab Maryo menaruh harapan agar mendapat pelanggan baru.
Selain itu, Ia yang sudah sepuh merasa agak berat beradaptasi di pasar darurat baru karena belum tersedia sanitasi yang memadai. “Kalau butuh ke WC harus numpang ke musala terdekat,” kata dia saat ditemui Solopos.com di pasar darurat baru, Rabu siang.
Ketua Paguyuban Pedagang Ngudi Rejeki Pasar Joglo, Agus Widiyanto, saat ditemui Solopos.com di pasar darurat baru juga menyampaikan hal yang sama terkait listrik dan sanitasi. Ia berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Solo segera menyediakan saluran listrik dan sanitasi yang memadai.
Agus dan beberapa pedagang pemilik kios dalam pantauan Solopos.com belum bisa berjualan sebab lapak mereka belum selesai dibangun. “Belum tahu kapan mulai berjualan karena harus ini [membangun lapak]. Diusahakan secepatnya,” kata dia saat ditemui Solopos.com di pasar darurat baru, Rabu (6/3/2024).
Sebelumnya, pada Selasa (5/3/2024), Agus melalui pesan Whatsapp menyampaikan bahwa dia sudah menandatangani Corporate Social Responsibility (CSR) dengan sebuah bank. Namun, dia tidak menyampaikan dalam bentuk apa bantuan tersebut akan diterima oleh para pedagang.
“Saya belum dapat lampiran, katanya akan ditandatangai Kepala Dinas Perdagangan,” kata dia.