Soloraya
Kamis, 18 Juni 2015 - 11:15 WIB

PASAR DARURAT KLEWER : Kendaraan Pedagang Diparkir Dekat Kios, Alut Semrawut

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang bermobil masih marak di kawasan Alun-alun Utara (Alut) Keraton Solo, Rabu (17/6/2015) siang. Pedagang bermobil diminta tidak beroperasi karena bisa mengganggu arus lalu lintas dan aktivitas perdagangan di Pasar Sementara Pasar Klewer itu. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Pasar darurat Klewer di Alun-alun Utara Keraton Solo telah mulai beroperasi Selasa lalu.

Solopos.com, SOLO – Kondisi parkir kendaraan di sekitar Pasar Sementara Pasar Klewer di Alun-alun Utara (Alut) Keraton Solo masih semrawut. Sebab, masih banyak pedagang yang ngeyel untuk bisa parkir di dekat kios.

Advertisement

Komandan Regu Keamanan Pasar Sementara Pasar Klewer, Eko Sudaryanto, mengakui kondisi parkir di Alut masih semrawut. Menurut dia, pedagang ingin proses bongkar-muat barang dagangan berjalan lebih cepat jika parkir di sekitar kios.

“Beberapa hari ini kami akan sedikit memaklumi pedagang untuk parkir di dekat kios. Mereka menaruh barang dagangan. Namun, setidaknya pekan depan Alut harus rapi. Lokasi parkir roda dua yang saat ini belum terkondisikan juga akan segera kami tentukan,” jelas Eko, Rabu (17/6/2015).

Advertisement

“Beberapa hari ini kami akan sedikit memaklumi pedagang untuk parkir di dekat kios. Mereka menaruh barang dagangan. Namun, setidaknya pekan depan Alut harus rapi. Lokasi parkir roda dua yang saat ini belum terkondisikan juga akan segera kami tentukan,” jelas Eko, Rabu (17/6/2015).

Eko menyebut pengaturan parkir di kawasan Alut dikendalikan pihak Keraton Solo. Di samping melakukan pengamanan, lanjut dia, petugas keamanan dari Pemkot Solo hanya sebatas membantu teknis pengaturan parkir dan arus lalu lintas.

Disinggung mengenai pedagang yang masih mendirikan selter di lokasi parkir, Eko enggan berkomentar banyak.

Advertisement

Sementara itu pada Rabu kemarin, sebanyak 355 kios dari 1.185 kios di Alut belum dimanfaatkan pedagang. Jumlah kios kosong tersebut belum termasuk 230 kios sisa yang hingga kini masih belum dibagikan kepada pedagang.

Lurah Pasar Klewer, Edi Murdiarso mengatakan pedagang mempunyai alasan beragam yang menyebabkan mereka belum bisa hadir di Alut guna membuka lapak dagangan.

“Berdasarkan pantauan, sekitar 70% pedagang sudah masuk ke kios masing-masing. Mereka menata kios dan barang dagangan. Sedangkan sisanya, sekitar 335 pedagang masih belum tampak. Terlihat dari kios yang masih tutup,” kata Edi.

Advertisement

Edi mengaku sudah mencoba untuk menghubungi setiap pedagang agar bisa segera aktif berjualan di kios Pasar Sementara Pasar Darurat.

“Pedagang yang kesulitan mendapat barang dagangan mungkin masih ada. Namun, sebagaian besar pedagang sepertinya belum masuk kios karena masih menyiapkan peralatan pelengkap, seperti rak, meja, kursi, dan lain-lain. Kami tetap mencoba berkoordinasi dengan mereka [pedagang yang belum masuk kios],” ujar Edi.

Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo, Subagiyo, saat peresmian Pasar Sementara Pasar Klewer, Selasa (16/6/2015), pedagang paling lambat membuka kios, yaitu dua pekan setelah hari peresmian.

Advertisement

Menurut dia, pedagang yang belum memanfaatkan kios hingga dua pekan bakal dikenakan sanksi berupa penarikan surat hak pakai (SHP).

“Kasihan pedagang lain yang sudah bersusah payah membuka dagagan. Pedagang harus kompak membuka kios masing-masing agar pasar sementara bisa semarak,” kata Subagiyo.

Di sisi lain, berdasarkan pantauan

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif