Pasar darurat Klewer tetap dibangun kendati pengelola Keraton Kasunanan Surakarta telah membangun kios-kios di pagelaran.
Solopos.ocm, SOLO – Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengabaikan pembangunan pasar darurat yang kini telah dibangun pengelola Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat di Pagelaran.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Proyek pembangunan pasar darurat itu dipastikan tidak akan memengaruhi rencana Pemkot membangun pasar darurat Pasar Klewer yang diperkirakan menelan anggaran Rp22 miliar.
Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Kota Solo, Subagiyo, kepada “Itu [kios darurat Keraton] urusan sana dan di luar Pemkot. Baru pedagang itu wilayah kami [Pemkot]. Jadi proyek pasar darurat ya tetap akan dibangun. Tak terpengaruh itu,” kata dia. Subagiyo mempersilahkan pedagang untuk memilih akan menggunakan pasar darurat milik Pemkot atau dibangun pengelola Keraton. Yang jelas, Subagiyo mengatakan akan menagih komitmen pedagang dulu dalam surat pernyataan yang kini telah diserahkan ke Wali Kota. Dalam surat pernyataan itu pedagang menyatakan kesiapannya menempati pasar darurat yang dibangun Pemkot. Kalaupun pedagang memilih menempati pasar darurat dibangun pengelola Keraton tentunya akan ada ketegasan. “Pokoknya pegangan kami komitmen pedagang itu. Kalau pedagang pilih sana, ya itu pilihannya. Tapi kalau sudah tempati sana jangan minta yang pasar darurat Pemkot,” jelasnya. Subagiyo mengakui hingga kini terus menjalin komunikasi dengan Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII ihwal peminjaman lahan Alun-alun Utara (Alut) untuk pasar darurat.
Subagiyo hanya meminta pedagang bersabar menunggu pembangunan pasar darurat rampung. Pemkot tengah berusaha membangun pasar darurat untuk menampung 1.532 pedagang. Wali Kota F.X. Hadi Rudyatmo sebelumnya berencana membatasi pembagian kios darurat bagi pedagang Pasar Klewer. Hal itu dimaksudkan untuk mengoptimalkan lahan pasar darurat, sehingga bisa mengakomodasi seluruh pedagang. “Kalau pedagang punya tiga kios misalnya, yang didaftar ya per nama. Atau misalnya pedagang punya lima atau 10 kios, ya nanti bisa saja dipakai beberapa pedagang,” ujarnya. Nanti, lanjut Rudy, baru setelah Pasar Klewer rampung dibangun, dikembalikan kios pedagang seluruhnya. Tidak ada pembatasan seperti saat menempati pasar darurat. Saat ini, Pemkot baru memiliki gambaran umum tentang desain pasar darurat tersebut. Rencananya pasar darurat akan berbentuk tiga bangunan utama berupa hanggar berikut fasilitas pendukungnya.