SOLOPOS.COM - Pedagang Pasar Klewer mempersiapankan dagangannya di kios pasar darurat Pasar Klewer di Alun-alun Utara Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Senin (15/6/2015). Pedagang sudah mulai mempersiapkan penataan isi kios menjelang peresmian pasar darurat pada Selasa. (16/6/2015 ). (JIBI/Solopos/Ivanovich Aldino)

Pasar darurat Klewer mulai difungsikan oleh para pedagang.

Solopos.com, SOLO-Ny. Suwignyo Santoso, 65, adalah satu dari sedikit pedagang Klewer yang telah “menghidupi” pasar darurat Alun-alun Utara (Alut) Keraton Solo, Senin (15/6/2015). Secara resmi, kios darurat baru dibuka secara simbolis Selasa (16/6/2016).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Mangga masuk Mas.” Sapaan itu terdengar saat solopos.com menyambangi sebuah kios darurat di Alun-alun Utara (Alut) Keraton Solo, Senin. Duduk di kursi plastik, Ny. Santoso, memersilakan solopos.com masuk di kiosnya yang berukuran 2,4 meter kali 3,6 meter. Sebuah kipas angin menyejukkan ruangan di tengah terik matahari siang itu. “Maaf Mas lagi makan,” ujar Ny. Santoso sambil menandaskan nasi kuningnya.

Keinginan kuat Santoso untuk kembali berjualan membuatnya memersiapkan diri lebih awal. Selepas kebakaran Pasar Klewer, Desember 2014, Santoso urung membuka dhasaran seperti pedagang lain. “Sewa kios di Keraton mahal. Mau jadi pedagang bermobil harus parkir sejak pukul 01.00 WIB, sedangkan saya bekerja sendiri,” kata Santoso saat ditemui solopos.com.

Momen pembagian kunci kios darurat, Kamis (11/6/2015), lalu kontan membuat Santoso girang. Dibantu satu karyawan, dia langsung men-display kios bernomor B-36 itu. Deretan rak dipasang untuk memajang sajadah, mukena, sarung hingga selimut dagangannya. Semua dagangan itu kulakan baru. Tak lupa Santoso membenahi alas kios yang dulunya hanya cor-coran. “Saya lapisi kayu supaya lebih nyaman. Ada mungkin Rp2 juta untuk melengkapi kios,” tutur warga Timuran, Banjarsari, itu.

Semangat dan ketelatenan nenek tujuh cucu ini langsung membuahkan hasil. Saat mulai memasukkan dagangan ke kios, Minggu (14/6/2015), ia mendapat order 70 buah mukena dari seorang warga Jakarta. Santoso yang tak membayangkan hari itu dagangannya laku pun langsung menitikkan air mata. “Katanya untuk kado Lebaran. Setelah itu saya langsung menangis. Saya bilang maturnuwun,” ucap Santoso sambil menyeka matanya yang tampak memerah.

Rezeki perempuan berjilbab ini seolah tak terputus. Esok harinya, ia kembali mendapat pesanan 10 mukena. Santoso mengaku tak pernah menargetkan omzet tertentu selepas buka di pasar darurat. Ia menganggap keberuntungannya adalah jawaban Tuhan atas ikhtiarnya. “Saya sempat limbung karena harus mulai dari nol. Namun saya mencoba kuat dengan salat malam, kawan-kawan juga terus menyemangati. Alhamdulillah dimudahkan,” aku Santoso yang kehilangan kios dan dagangan senilai Rp2 miliar saat kebakaran lalu.

Berkah serupa dirasakan pedagang lain, Ipung, 35. Meski belum sempat men-display dagangan, ia mengaku sudah mulai merasakan peningkatan omzet jelang Lebaran. Baju muslim jenis gamisnya banyak dicari warga dalam maupun luar kota. “Sudah banyak yang pesan. Semoga saat di kios nanti tambah banyak pelanggan,” tutur warga Semanggi ini.

Kembali berdenyutnya aktivitas pedagang turut membawa rezeki bagi para kuli panggul dan kuli dorong. Mereka mulai mondar-mandir di sekitar Alut dengan troli dan karung-karung dagangannya. Seorang kuli dorong, Rohman, mengaku sudah 10 kali mengantar dagangan meski hari baru beranjak siang. “Tadi kerja dari pukul 07.00 WIB. Kalau ramai seperti ini, Rp400.000 sehari bisa didapat,” ujarnya semringah.

Pejabat Humas Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK), Kusbani, lega melihat roda ekonomi pedagang Klewer kembali bergeliat. Pihaknya mendorong pedagang Klewer lain yang masih berjualan di luar pasar darurat untuk segera berpindah. “Seperti yang ada di taman-taman parkir. Kami mohon segera mengisi kios darurat supaya lebih ramai saat pembukaan besok [Selasa].”

Kusbani menambahkan sisa 235 kios yang masih kosong bakal dirembug dengan pedagang dan Pemkot. HPPK menyodorkan konsep terkait pemanfaatan sisa kios dengan memprioritaskan pedagang yang memiliki tiga kios lebih di Pasar Klewer. “Kios tambahan sepenuhnya wewenang Pemkot, kami hanya mengusulkan. Yang terpenting bagi kami 1.185 pedagang sudah memiliki kios dan siap kembali berdagang,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya