Soloraya
Senin, 6 April 2015 - 06:30 WIB

PASAR DARURAT KLEWER : Sterilisasi Alut Terhambat Kios Dewan Adat

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang Pasar Klewer di Alun-alun Solo, Senin (30/3/2015). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Pasar darurat Klewer mulai dibangun Senin ini, namun sterilisasi Alut belum berjalan sesuai rencana.

Solopos.com, SOLO — Puluhan pedagang Pasar Klewer bertahan di Alun-Alun Utara (Alut) Kota Solo meskipun sterilisasi kawasan itu mulai dilakukan Kamis (2/4/2015). Mereka berdalih tidak ada larangan tegas untuk berpindah dari kawasan yang segera dimanfaatkan untuk pasar darurat Klewer tersebut.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, Jumat (3/4/2015), sebanyak 35 kios yang disewakan Lembaga Dewan Adat di Alut rata-rata masih beraktivitas. Pedagang yang membuat kios mandiri di Alut pun masih menjajakan dagangannya.

Padahal, pembangunan pasar darurat Klewer di Alut tinggal menunggu hitungan hari, yakni dimulai Senin (6/4/2015). “Memang dari kemarin harusnya steril, tapi ini kami jualan juga enggak dilarang. Ya sudah kami tetap jualan,” ujar Ratman, seorang pedagang saat ditemui Solopos.com di kiosnya.

Advertisement

Padahal, pembangunan pasar darurat Klewer di Alut tinggal menunggu hitungan hari, yakni dimulai Senin (6/4/2015). “Memang dari kemarin harusnya steril, tapi ini kami jualan juga enggak dilarang. Ya sudah kami tetap jualan,” ujar Ratman, seorang pedagang saat ditemui Solopos.com di kiosnya.

Menurut Ratman, belum ada larangan tegas dari Pemkot Solo maupun Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat ihwal aktivitas pedagang. Dia mengatakan Pemkot baru sebatas memberi imbauan agar bakul segera meninggalkan Alut untuk keperluan pembangunan pasar darurat.

Pasrah
Ratman mengaku pasrah jika saat pembangunan, Senin, pedagang diminta minggir. “Saya harap Pemkot memberi solusi pedagang harus pindah ke mana. Sampai sekarang saya enggak tahu mau jualan di mana setelah ini, saya manut Pemkot,” kata dia.

Advertisement

“Kalau boleh usul, mbok pedagang tetap boleh jualan di sini asal tidak mengganggu proyek [pasar darurat Klewer]. Dipindah sedikit juga enggak apa-apa asal tetap di kawasan Alut. Pedagang nyaman di sini meski penghasilan tidak seberapa.”

Namun demikian, dia mengaku pasrah jika memang harus angkat kaki dari tempat tersebut. “Kalau wajib pindah ya mau bagaimana lagi. Yang penting pasar darurat cepat selesai,” tuturnya.

Ini Lokasi Sementara
Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo, Subagiyo, telah meminta pedagang agar berpindah dari Alut. Saat ini, pihaknya masih berkoordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait untuk mencari solusi lokasi sementara bagi pedagang.

Advertisement

Subagiyo mengatakan DPP sudah menawarkan beberapa lokasi seperti Pasar Pasar Kliwon, Pasar Gilingan, Pasar Nusukan hingga Pasar Pucangsawit. “Namun rata-rata pedagang enggan kalau lokasinya terlalu jauh. Sekarang kami masih koordinasi dengan Dishubkominfo apakah mungkin bakul dipindah di luar Alut.”

Subagiyo menambahkan DPP akan melarang pedagang berjualan di Alut jika lokasi berjualan pengganti sudah dipastikan. “Selama belum ada pengganti ya kami sulit melarang, ini kondisi darurat,” ucapnya.

 

Advertisement

BERITA LAIN PASAR DARURAT KLEWER:
Demi Pedagang, Pemkot Langkahi MoU
Pembangunan Pasar Darurat Klewer Dimulai
Berikut Maklumat PB XIII soal Pasar Darurat Klewer
Dewan Adat Ancam Gugat MoU Pemkot-Keraton

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif