SOLOPOS.COM - Warga melintas di dekat Pasar Sigereng Desa Candi, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, yang ambruk, Senin (15/4/2024). (Solopos.com/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI–Puting beliung menerjang Pasar Sigereng, Desa Candi, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, pada Minggu (14/4/2024) sore. Akibatnya, lapak di pasar desa tersebut luluh lantak.

Kepala Desa Candi, Warsito, menyampaikan kejadian puting beliung terjadi sekitar pukul 17.30 WIB. Berdasarkan pantauan Solopos.com, lapak-lapak yang mayoritas dibuat dari kayu ambruk dan genting-genting pecah.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ia menjelaskan ada delapan lapak di Pasar Sigereng, lima lapak hancur. “Kejadian sewaktu sore, di Pasar Sigereng kosong tidak ada orang. Sehingga tidak ada korban jiwa,” kata dia saat dijumpai Solopos.com di lokasi kejadian, Senin (15/4/2024).

Selain Pasar Sigereng, Warsito mengatakan wilayah terdampak puting beliung di Desa Candi yaitu Dukuh Ngabean dan Karanggondang. Beberapa kerusakan terjadi, seperti pohon jatuh menimpa rumah, jalan, dan angin yang mengangkat atap hingga asbes.

Ia menjelaskan kerugian materiel belum dihitung. Dia memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. “Ada puluhan rumah yang rusak, warga gotong royong untuk membersihkan rumah dan memotong pohon,” jelas dia.

Ia mengatakan Pasar Sigereng rencananya direhabilitasi pada 2025. Pasar Sigereng bertempat di tanah kas desa. Sehingga, memang warga yang ingin memermanenkan lapak diminta menahan diri dulu menempati pasar sementara.

“Kalau di sini lapaknya ada warung soto, dawet, pecel, macam-macam, mayoritas kuliner. Sudah ada sejak saya masih kecil, usia saya sekarang 73 tahun, dulu ada yang jualan sayur, macam-macam seperti pasar. Sekarang hanya kuliner,” kata dia.

Ia mengatakan pasar tersebut telah ada sebelum 1960-an, akan tetapi sempat mati karena terdapat penemuan mayat misterius pada 1980-an dan warga tidak berjualan lagi. Setelah beberapa waktu berlalu akhirnya warga berjualan lagi.

“Soto sigereng yang bertahan lama akan tetapi juga sempat off. Di sini itu memang potensial lokasinya karena jalan jurusan ke pabrik,” kata dia.

Sementara itu, salah satu warga Dukuh Karanggondang, Desa Candi, Mulyono, menyampaikan puting beliung menerjang sekitar pukul 17.30 WIB.

“Awalnya mendung, lalu hujan deras, disusul angin puting beliung. Anginnya berputar-putar hanya beberapa detik, anginnya berputar seperti pedhut [kabut] berwarna putih,” kata dia.

Ia mengatakan belasan rumah di RT 002 RW 009 rusak ringan hingga sedang akibat kejadian tersebut.

Warga pun bergotong royong bekerja bakti untuk membenahi genting yang rusak, pohon yang menimpa rumah, tiang listrik ambruk, dan sebagainya.

“Semalam itu setelah kejadian mati lampu karena tiang listrik ambruk. Pukul 00.00 WIB ada petugas bawa tiang listrik untuk membenahi lalu pukul 04.00 WIB tadi baru menyala,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya