SOLOPOS.COM - Penjual menggelar dagangannya di areal Pasar Desa Jemowo, yang merupakan satu-satunya pasar Di Kecamatan Tamansari, Boyolali, Senin (25/7/2022). (Solopos.com/Nova Malinda).

Solopos.com, BOYOLALI – Kecamatan Tamansari  hanya memiliki satu pasar yakni Pasar Desa Jemowo yang berlokasi di Dusun I, Desa Jemowo, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali.

Pasar Desa Jemowo buka setiap pukul 07.00 WIB – pukul 09.00 WIB pada hari pasaran Legi, pasaran Wage, dan pasaran Pahing. Pasar ini berjarak 5,7 km dari Kecamatan Tamansari.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Jika ditilik dari Google Maps, pengunjung membutuhkan waktu 13 menit dari kantor kecamatan untuk tiba di Pasar Desa Jemowo.

Penjual di Pasar Jemowo, Samini menyebutkan, Pasar Desa Jemowo sudah beroperasi sejak lama, lebih dari 50 tahun. Ia sudah berjualan makanan dilokasi tersebut kurang lebih 40 tahun.

Samini mengatakan produk yang dijual di Pasar Desa Jemowo cukup beragam. Mulai dari makanan, sayuran, buah-buahan, sembako, dan lain-lain.

Baca juga: Nikah dan Bikin KTP Wajib Booster, Vaksinasi Boyolali Langsung Naik

Sebagai masyarakat yang juga tinggal di Desa Jemowo, ia menceritakan Pasar Desa Jemowo dulunya menjadi pusat berjualan para petani yang ingin menjual hasil panennya seperti umbi-umbian, pisang, kelapa, dan palawija lainnya.

“Selain petani, Pasar Desa Jemowo dahulu menjadi tempat jual-beli hewan ternak seperti ayam, kambing, dan lainnya,” ucap Samini.

Samini menerangkan kondisi pasar saat ini sudah berbeda dengan dulu, penjual ternak sudah tidak ada. Petani yang menjual hasil panen juga berangsur turun.

Adapun yang masih bertahan meliputi penjual makanan, sayuran, buah-buahan dan sembako. Menurutnya, jumlah pedagang di Pasar Desa Jemowo saat ini ada sekitar 50 orang.

Penjual makanan nasi bungkus dan bubur itu mengungkapkan, hingga saat ini Pasar Desa Jemowo masih dikunjungi pedagang dan penjual dari berbagai daerah, dengan rata-rata asal Klaten dan Boyolali.

Baca juga: Kecamatan di Boyolali Ini Belum Punya KUA, Kalau Mau Nikah Bagaimana?

“Penjual dan pembeli di Pasar Jemowo ada banyak, dari Klaten ada Dusun Jerukmanis, Dusun Socokangsi, Dusun Bengking, Kecamatan Jatinom, Kemudian dari Boyolali ada Dusun Dragan, Dusun Suden, Dusun Tagung, Desa sumur, Desa Jemwono,” terang Samini.

Penjual asal Kecamatan Jatinom, Warni menjelaskan Pengunjung Pasar Desa Jemowo ada 100 hingga 200 orang pada hari normal. Kemudian Pasar Desa Jemowo cukup ramai dikunjungi pada hari-hari raya seperti lebaran, ruahan, dan hari besar, pengunjung bisa mencapai 500 orang.

Saat ditemui Solopos.com, Senin (25/7/2022), Penjual buah dan sayur itu juga menyebutkan, ia bisa memperoleh keuntungan dari berjualan di Pasar Desa Jemowo di hari normal, rata-rata sekitar Rp50.000 sampai Rp80.000 setiap harinya.

Samini menerangkan, pedagang di Pasar Desa Jemowo wajib membayar retribusi kepada pihak pengelola sebesar Rp1.000 per hari. Pedagang yang membayar Rp1.000 per hari adalah pedagang yang tidak menyewa los/kios tetap.

Mereka hanya diberikan lapak kecil yang terbuat dari bambu. Sedangkan, bagi pedagang yang menyewa kios pasar dikenakan tarif retribusi sebesar Rp150.000 per bulan.

Baca juga: Fixed! Murid SMP jadi Paskibra Upacara HUT RI Perdana di Tamansari

Pasar Desa Jemowo berisi lima kios pasar dan puluhan lapak yang terbuat dari bambu. Namun, tidak semua kios disewa oleh pedagang, hanya tiga diantaranya.

Perihal kebersihan, Samini menjelaskan setiap beberapa hari, Pasar Desa Jemowo dibersihkan oleh masyarakat setempat. Khususnya dari warga RT di Dusun I Desa Jemowo.

Untuk fasilitas, Pasar Desa Jemowo belum memiliki musala dan tempat parkir, sedangkan kamar mandi masih kesulitan air karena tidak memiliki tandon air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya