SOLOPOS.COM - Pintu utama Pasar Gemolong yang berada di sisi utara ditutup, Rabu (22/7/2020). (Solopos.com/Moh Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN — Pasar Gemolong, Sragen, akan direlokasi ke Kelurahan Kragilan, Kecamatan Gemolong, pada tahun depan. Pasar Gemolong saat ini dinilai sudah tak representatif dan becek saat hujan turun.

Pasar Gemolong yang baru akan menempati lahan kas daerah seluas 3,29 hektare. Lokasinya tak jauh dari pasar lama, hanya sekitar 300 meter ke selatan. Tepanya di Kampung Ngembatkembang RT 014, Kelurahan Kragilan, Gemolong, Sragen.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Pemkab Sragen mulai menyiapkan detail engineering design (DED) pada 2023 ini. Sementara lokasi Pasar Gemolong itu akan diubah menjadi Alun-alun Gemolong sebagai kota kedua di Sragen.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, bersama pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), Senin (10/4/2023), melihat lokasi lahan kas daerah yang menjadi calon lokasi Pasar Gemolong yang baru. Lahan tersebut sekarang masih ditanami tebu.

“Hari ini, saya mengecek aset milik Pemkab Sragen di Gemolong. Lahan ini digunakan untuk penataan Pasar Gemolong yang sekarang kondisinya tidak sehat, banyak pedagangnya, becek, dan seterusnya. Kami lihat aset di mana-mana dan yang paling memungkinkan di Kragilan ini dengan luas 3,2 hektare,“ jelas Yuni, sapaan Bupati Sragen, kepada Solopos.com.

relokasi pasar Gemolong sragen
Bupati Sragen melihat lahan aset Pemkab yang menjadi calon lokasi Pasar Gemolong di wilayah Kelurahan Kragilan, Gemolong, Senin (10/4/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Pemkab akan berbicara dengan paguyuban terkait relokasi tersebut. Dia ingat saat pandemi pernah ada pembicaraan dengan paguyuban pedagang Pasar Gemolong soal relokasi. Sejumlah pedagang, dikatakannya, menyadari kondisi Pasar Gemolong tidak layak.

“Mereka mau direlokasi asalkan jaraknya tidak jauh-jauh dari pasar sekarang. Jarak lahan ini hanya 300 meter dari Pasar Gemolong,“ jelasnya.

Yuni menerangkan Pemkab menyiapkan DED pada 2023 dengan anggaran Rp100 juta. Dia melihat kebutuhan dan kompleksitas bangunannya. Kalau dibutuhkan review DED lagi, Yuni menyampaikan anggaran siap menyesuaikan.

“Kami pengin bikin pasar sehat. Di lokasi Pasar Gemolong sekarang akan dijadikan alun-alunnya Kota II Sragen. Ke depannya ada ruang publik dan bisa untuk kegiatan car free day (CFD) sehingga ekonomi di Gemolong semakin bagus,“ jelasnya.

Lurah Gemolong, Asna Ridho Fauzan, menyampaikan tanggapan masyarakat positif atas rencana relokasi Pasar Gemolong. Pasar Gemolong sekarang dinilainya cukup crowded karena lalu lintasnya padat dan banyak kantong parkir di pinggir jalan.

“Yang jelas harapan warga Gemolong yang saya temui maunya pasar tradisional itu bersih tidak becek terus supaya pasar lebih tertata. Kalau masyarakat di Kragilan, saya kira senang karena ekonomi lebih ramai dan harga tanah naik,“ katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya