Soloraya
Rabu, 22 Juli 2020 - 16:48 WIB

Pasar Gemolong Sragen Tutup, Pedagang Layani COD hingga Gosend

Muh Khodiq Duhri  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pintu utama Pasar Gemolong yang berada di sisi utara ditutup, Rabu (22/7/2020). (Solopos.com/Moh Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN – Pasar Gemolong Sragen ditutup selama lima hari mulai Rabu (22/7/2020) hingga Senin (27/7/2020). Meski demikian sejumlah pedagang di Pasar Gemolong Sragen tetap melayani pembelian barang secara cash on delivery (COD) hingga memanfaatkan aplikasi Gosend.

Mereka tetap berjualan di rumah masing-masing selama pasar ditutup menyusul dua pedagang positif Covid-19.

Advertisement

Berdasar pantauan Solopos.com di lapangan, tiga pintu masuk Pasar Gemolong yang berada di sisi utara, timur dan selatan sudah ditutup dengan teralis besi. Puluhan kios yang berada di bagian tepi pasar juga sudah ditutup rapat.

Sebagian pedagang memasang selebaran bertuliskan toko tersebut pindah ke tempat lain. Mereka juga mencantumkan nomor telepon yang bisa dihubungi.

Advertisement

Sebagian pedagang memasang selebaran bertuliskan toko tersebut pindah ke tempat lain. Mereka juga mencantumkan nomor telepon yang bisa dihubungi.

Pak Rudy Judheg, Kasus Positif Covid-19 Solo Naik 100% Lebih dalam Sepekan

Ada juga pedagang Pasar Gemolong Sragen juga memindah toko ke rumah. Mereka juga melayani pembelian barang melalui COD atau lewat aplikasi Gosend.

Advertisement

Tutup Sementara

Ketua III Paguyuban Pedagang Pasar Gemolong, Sarjono, mengatakan sedianya Pasar Gemolong ditutup sejak Selasa (21/7/2020). Akan tetapi, para pedagang bernegosiasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) supaya penutupan pasar bisa ditunda sehari yakni Rabu pukul 00.00 WIB. Alasannya, cukup banyak pedagang yang menyiapkan barang dagangan untuk dijual pada Selasa.

“Seperti pengrajin tempe, kalau tempe sudah siap dijual ya harus segera dijajakkan. Kalau pasar ditutup pada Selasa, mereka sudah pasti kebingungan untuk menjual tempe itu. Makanya kami minta kelonggaran sehari sebelum pasar ditutup sementara,” jelas Sarjono kepada Solopos.com, Rabu.

Hiii… Ada Penampakan Hantu, Rumah Sehat Corona di Sukoharjo Angker?

Advertisement

Sarjono menjelaskan sebagian besar pedagang memilih menghentikan aktivitas penjualan sejak Pasar Gemolong Sragen ditutup. Mereka memilih berdiam diri di rumah sehingga praktis tidak mendapat pemasukan.

Selama pasar ditutup para pedagang juga tidak mendapatkan konpensasi berupa bantuan dari Disperindag Sragen.

“Hampir semua pedagang menghentikan aktivitas berjualan. Mereka harus sabar selama pasar masih ditutup. Ada sebagian pedagang yang memindah lokasi jualan di lokasi lain atau rumah. Tapi itu hanya sebagian kecil,” terang Sarjono.

Advertisement

Kisah Suroto Magelang, 10 Tahun Kurung Diri di Kamar Sejak Erupsi Merapi Tak Pernah Mandi

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif