Soloraya
Kamis, 9 Juni 2022 - 18:47 WIB

Pasar Hewan Ditutup Gegara PMK, Pedagang Sapi di Sukoharjo Pasrah

Magdalena Naviriana Putri  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sapi di kandang milik Maman di Gadingan, Jombor, Bendosari, Sukoharjo, Kamis (9/6/2022). (Solopos-Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Para pedagang sapi di Sukoharjo pasrah tak bisa berjualan karena penutupan pasar hewan di Sukoharjo diperpanjang demi menekan persebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).

“Pertama ya pasrah, kedua ya melakukan karantina ternak agar tidak ada kontak dengan hewan ternak lain,” kata penjual sapi asal Jatirejo, Mulur, Bendosari, Sukoharjo, Wakidi, 47, saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (9/6/2022).

Advertisement

Dia menyebut saat ini pihaknya tidak melakukan penjualan hewan ternak dan memilih berhenti sementara waktu. Ditanya terkait alternatif cara lain seperti penjualan melalui media sosial pihaknya menyebut tidak dalam kapasitas untuk melakukan itu.

“Kalau penjualan online lha barang hidup juga susah, tidak bisa. Ya sekarang ini mandek dulu di rumah sampai sudah boleh jualan,” kata pria yang akrab di sapa Mudin itu.

Advertisement

“Kalau penjualan online lha barang hidup juga susah, tidak bisa. Ya sekarang ini mandek dulu di rumah sampai sudah boleh jualan,” kata pria yang akrab di sapa Mudin itu.

Dia berharap karantina ternak dilakukan serentak di seluruh daerah. Menurutnya jika satu wilayah dibuka dan daerah lain ditutup ataupun sebaliknya tidak akan mempercepat pemutusan rantai PMK. Dia menyebut saat ini hanya bisa menyesuaikan kondisi dan peraturan yang telah ditetapkan.

Baca juga: Diperpanjang, Pasar Hewan Bekonang Sukoharjo Tutup hingga 21 Juni 2022

Advertisement

Dia berharap PMK segera sirna dan dirinya dapat melakukan penjualan seperti sedia kala. “Ya harapannya biar hilang dulu penyakitnya, jadi bisa jualan seperti biasa. Asal tadi penutupannya [pasar hewan] serentak,” jelasnya.

Stok Hewan Tercukupi

Terpisah pemilik peternakan kambing di Kudusan, Gumpang, Kartasura, Dodi Fristianto, saat ditanya terkait dampak penutupan pasar hewan akibat PMK menyatakan usahanya tidak terlalu berpengaruh lantaran dia hanya melakukan pembibitan.

“Saya breeding [pemuliaan], jadi yang saya jual hasil anakan kita sendiri. Saya gak jual beli ternak,” jelasnya kepada Solopos.com.

Advertisement

Baca juga: Tenaga Honorer Dihapus, Bagaimana Nasib Guru di Sukoharjo?

Senada, pemilik ternak sapi, di Gadingan, Jombor, Bendosari, Sukoharjo, Maman, menyebut pihaknya juga hanya melakukan pembibitan.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Sukoharjo, Bagas Windaryatno, mengatakan stok hewan kurban di Sukoharjo saat ini masih tercukupi dalam lingkup daerah.

Advertisement

Supply Iduladha masih terkondisi dengan baik, tidak ada kendala. Karena memang stok kita cukup banyak. Kita sudah lakukan pemeriksaan kepada pedagang-pedagang semuanya, [kondisi ternak] masih dalam keadaan sehat,” jelasnya saat ditemui dalam kegiatan peresmian TMMD di desa Tawang, Weru, Sukoharjo, Kamis.

Dia menyebut kondisi hewan yang terkena PMK juga sebetulnya aman untuk dikonsumsi. Sementara yang tidak boleh dikonsumsi adalah jeroan, kaki, dan kepala.

Baca juga: Harga Cabai hingga Bayam di Sukoharjo Naik, Ternyata Ini Sebabnya

Diberitakan sebelumnya, penutupan Pasar Hewan Bekonang di Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, diperpanjang selama 14 hari seiring meluasnya penularan virus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Soloraya.

Sebelumnya, Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Sukoharjo menutup Pasar Hewan Bekonang selama 14 hari pada 24 Mei-6 Juni 2022. Langkah itu dilakukan untuk memutus mata rantai penularan virus yang menyerang hewan ternak. Dengan adanya perpanjangan, berarti Pasar Hewan Bekonang masih akan ditutup 7-21 Juni 2022. Pasar tradisional lain yang terdapat aktivitas jual-beli hewan ternak juga ditutup, misalnya Pasar Tawangsari dan Pasar Gawok di Kecamatan Gatak.

“Hasil evaluasi penularan virus PMK di Jawa Tengah terutama Soloraya masih tinggi. Penutupan pasar hewan diperpanjang 14 hari ke depan untuk mencegah penularan virus agar tak meluas,” kata Kepala DPP Sukoharjo, Bagas Windaryatno, saat berbincang dengan Solopos.com di Sukoharjo, Senin (6/6/2022).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif