Soloraya
Rabu, 10 Februari 2021 - 21:15 WIB

Pasar Hewan Jelok Boyolali Sudah Dibuka, Ini Kekurangannya Menurut Para Pedagang Sapi

Bayu Jatmiko Adi  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pasar hewan di Desa Jelok, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, mulai dibuka, Rabu (10/2). Pasar hewan itu sebagai pengganti pasar hewan lama yang ada di wilayah Sunggingan. (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI -- Pasar hewan di Desa Jelok, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, mulai ditempati, Rabu (10/2/2021). Para pedagang sapi di pasar itu menilai, masih perlu adanya penataan dan penambahan alat bongkar muat hewan.

Salah satu pedagang sapi, Nur Hasyim, mengatakan pasar hewan yang baru ditempati hari itu kondisinya sudah cukup baik. Meskipun menurutnya masih perlu penataan lebih baik dan penambahan fasilitas bagi para pedagang, khususnya untuk bongkar muat sapi.

Advertisement

"Secara bangunan ini sudah lumayan. Tapi menurut saya, untuk sapi perah, tempatnya kurang panjang dan lebar. Kemudian dibutuhkan tempat penurunan sapi [dari kendaraan pengangkut]," kata dia, Rabu.

Baca Juga: Sudah Diresmikan, Pasar Legi Ponorogo Belum Boleh Ditempati, Lho?

Advertisement

Baca Juga: Sudah Diresmikan, Pasar Legi Ponorogo Belum Boleh Ditempati, Lho?

Dia mengatakan tempat bongkar muat sapi sangat dibutuhkan untuk sapi perah, sebab untuk mengurangi risiko sapi cedera. Dia mengatakan dengan ukuran sapi yang besar dan bobot yang berat, akan sangat berisiko untuk menurunkan sapi dari kendaraan pengangkut. Bahkan bisa menjadikan kaki sapi cedera atau bahkan patah.

"Kalau sapi perah [turun] mundur, kaki bisa cedera. Sepertinya di pasar ini belum ada tempat penurunan sapi perah dari mobil. Jadi kami mohon untuk ditambah fasilitas tersebut," tambah dia.

Advertisement

"Untuk penataan, antara sapi perah, sapi pedet atau anakan dan sapi yang siap perah itu disatukan [didekatkan]. Jadi komunikasi antar pedagang dan peternak bisa dilakukan dengan mudah," lanjut dia.

Pedagang sapi lainnya, Marno, mengatakan hari itu adalah hari pertama baginya mendatangi lokasi pasar hewan yang baru. Menurutnya kondisi bangunan pasar secara umum lebih baik dibandingkan pasar yang lama. "Tapi ini masih bingung. Belum terbiasa, perlu adaptasi," kata dia.

Anggaran

Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Boyolali, Karsino, mengatakan pembangunan Pasar Hewan Jelok dilakukan dengan anggaran sekitar Rp30 miliar. Pasar tersebut dibangun untuk menggantikan bangunan pasar hewan lama yang ada di wilayah Sunggingan.

Advertisement

Dia mengatakan salah satu alasan dipindahkannya lokasi pasar adalah melihat populasi dan keberadaan petani sapi yang banyak berada di wilayah Cepogo dan sekitarnya. Di sisi lain di lokasi yang baru dinilai lebih mendukung secara alam, dan didukubg dengan ketersediaan rumput yang masih banyak.

Terkait dengan fasilitas pasar, dia mengatakan untuk saat ini pasar tersebut telah memiliki lokasi parkir yang luas dan bisa menampung ratusan mobil. Hal itu ditujukan untuk menampung kendaraan pengangkut sapi dan para pengunjung pasar. "Untuk daya tampung parkir mungkin tidak muat. Tapi kami sudah antisipasi nantinya, di sisi timur pasar ada lahan yang bisa dimanfaatkan," kata dia.

Baca Juga: Kejadian Langka, Masjid Di Pacitan Ini Terseret Arus Sungai Sampai Ke Laut

Advertisement

Kemudian untuk fasilitas bongkar muat hewan, secara bertahap akan dilakukan penambahan. Dia mengatakan saat ini baru ada tiga lokasi bongkar muat hewan. "Nanti ke depan akan ditambah lagi antara lima sampai enam lokasi bongkar pasang. Sarana prasarana yang kurang hari ini, kami kaji, secara bertahap akan dilengkapi," kata dia.

Kepala UPT Pasar Hewan, Suroso, mengatakan jumlah pedagang sapi di pasar hewan biasanya sekitar 400 pedagang. Setiap pedagang bisa membawa hewan lebih dari satu ekor. Bahkan untuk pedagang besar bisa sampai 20 ekor. Jadi secara total pasar hewan, sebelumnya bisa menampung sekitar 1.000 ekor.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif