SOLOPOS.COM - Karcis retribusi milik salah satu pedagang di Pasar Induk Klaten ditaruh di antara barang dagangan miliknya, Selasa (10/9/2013). Meski demikian, masih ada banyak pedagang yang tidak mendapatkan karcis meski telah membayar retribusi kepada petugas. ( Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

 Karcis retribusi milik salah satu pedagang di Pasar Induk Klaten ditaruh di antara barang dagangan miliknya, Selasa (10/9/2013). Meski demikian, masih ada banyak pedagang yang tidak mendapatkan karcis meski telah membayar retribusi kepada petugas. ( Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)


Karcis retribusi milik salah satu pedagang di Pasar Induk Klaten ditaruh di antara barang dagangan miliknya, Selasa (10/9/2013). Meski demikian, masih ada banyak pedagang yang tidak mendapatkan karcis meski telah membayar retribusi kepada petugas. (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN –– Sejumlah pedagang Pasar Induk Klaten mengeluhkan penarikan retribusi harian tanpa karcis. Bahkan sebagian pedagang  tidak  mendapatkan karcis selama kurun waktu dua tahun terakhir.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pantauan Solopos.com di Pasar Induk Klaten, Selasa (10/9/2013), seorang oknum petugas pasar menarik retribusi kepada sejumlah pedagang. Oknum petugas penarik retribusi itu mengenakan pakaian ala Pegawai Negeri Sipil (PNS). Uang retribusi yang ditarik pun bervariasi, ada yang Rp1.000, Rp1.800 dan Rp2.000.

Sayangnya, tidak semua pedagang diberi karcis sebagai bukti telah membayar retribusi. Oknum petugas itu justru langsung beralih kepada pedagang lain untuk menarik retribusi. Salah satu pedagang di Pasar Induk Klaten  kepada wartawan di lokasi mengatakan dirinya tidak hanya sekali ini tidak diberi karcis saat membayar retribusi.

“Saya sudah hampir dua tahun ini tidak diberi karcis. Sebenarnya, saya mau minta tapi takut.”

Setiap hari, pedagang yang berjualan secara oprokan itu ditarik Rp1.000. Dia mengaku kesal dengan sikap petugas yang tidak memberikan karcis retribusi. Padahal, karcis itu adalah bukti telah membayar retribusi di pasar itu. Tidak diberikannya karcis retribusi tidak hanya terjadi pada dirinya. Salah satu pedagang oprokan yang lain mengaku ditarik Rp2.000 setiap hari sebagai biaya retribusi. Dia juga tidak pernah diberi karcis sebagai bukti telah membayar retribusi.

“Dahulu, saya pernah meminta karcis  kepada petugas. Namun, petugasnya malah bilang tidak usah pakai karcis. Ya saya hanya bisa manut,” jelas pedagang yang enggan disebutkan namanya itu.

Bantah

Sementara, sikap tegas ditujukan kepada salah satu pedagang bumbu dapur, Suyatmi, 55. Dia mengaku tidak akan membayar retribusi jika tidak diberi karcis. “Kalau tidak diberi karcis, saya tidak akan membayar karena itu jelas sebagai bukti telah membayar retribusi,” ungkapnya.

Jika tidak diberi karcis, sambungnya, dia khawatir disangka belum membayar, sehingga dia tidak mau ditarik hingga dua kali. Pada Selasa kemarin, ia ditarik retribusi Rp2.000 dan Rp200 untuk biaya kebersihan.

Sementara, Lurah Pasar Induk, Badaruddin, membantah bahwa ada petugasnya yang tidak memberikan karcis saat penarikan retribusi. “Dari kami setiap narik retribusi tetap pakai karcis,” tegasnya kepada wartawan di ruang kerjanya.

Jika memang ada petugas yang tidak memberi karcis saat menarik retribusi, dia siap memberi peringatan. Dia juga selalu mengimbau kepada petugas agar selalu memberi karcis tanda telah membayar retribusi. “Kadang justru malah ada pedagang yang repot tidak mau diberi karcis,” ungkapnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan penarikan jumlah retribusi memang beragam tergantung dari luas dasaran dan jenis dagangan. Pada 2013 ini pihaknya menargetkan retribusi mencapai Rp347,93 juta yang meliputi retribusi dasaran, titipan sepeda, sampah, bongkar muat dan mandi cuci kakus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya