SOLOPOS.COM - Seorang pengunjuk rasa mengumandangkan azan di tengah Jl. Jenderal Sudirman Sukoharjo di tengah aksi unjuk rasa menuntut penyelesaian proyek Pasar Ir. Soekarno, Jumat (28/2/2014) siang. Puluhan pengunjuk rasa melakukan Salat Jumat di Jl. Jenderal Sudirman. (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJOAksi unjuk rasa pedagang Pasar Ir. Soekarno bersama aliansi mahasiswa dan buruh, Jumat (28/2/2014), mendapat pengawalan ketat dari kepolisian.

Sebanyak 200 personel Polres Sukoharjo dikerahkan untuk mengantisipasi tindakan anarkistis pengunjuk rasa. Pengamatan Solopos.com, sejumlah tentara juga dikerahkan untuk mengamankan aksi tersebut.
Pasukan TNI tersebut berasal dari Kodim 0726 Sukoharjo.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Mereka membawa senjata lengkap. Kapolres Sukoharjo, AKBP Ade Sapari, ditemui wartawan mengkonfirmasi adanya bekap dari Kodim.

Menurut dia bekap pasukan dari Kodim untuk mengantisipasi terjadinya kericuhan massa. “Pengamanan ini dibantu pasukan dari Kodim 0726/Sukoharjo untuk antisipasi bentrokan,” katanya.

Kapolres mengatakan, aksi unjuk rasa di depan Rumdin Bupati Sukoharjo dan lobi GPPPD berlangsung relatif tertib. “Yang penting tidak merusak. Sejauh ini masih persuasif,” imbuh dia.

Disinggung masuknya pengunjuk rasa ke halaman dan lobi GPPPD, menurut Kapolres lantaran sebagian pasukan sedang menunaikan Salat Jumat. “Mereka merangsek saat waktu Salat Jumat,” terang dia.

Unjuk rasa dilakukan sekitar 150 pedagang Pasar Ir. Soekarno bersama aliansi buruh dan mahasiswa mulai sekitar pukul 10.00 WIB. Aksi dipusatkan di Jl. Jenderal Sudirman tepatnya depan Gedung Pusat Promosi Potensi Daerah (GPPPD) dan Rumah Dinas Bupati.

Pengamatan Solopos.com, ketegangan terjadi saat pengunjuk rasa bermaksud menjalankan Salat Jumat di musala Rumdin Bupati Sukoharjo. Pasalnya upaya pedagang dicegah petugas Satpol Pamong Praja (PP) dan petugas Polres Sukoharjo yang berjaga di pintu masuk rumdin.

Petugas keamanan juga menutup rapat pagar pintu gerbang Rumdin Bupati. Situasi tersebut membuat pengunjuk rasa memutuskan untuk menjalankan Salat Jumat di badan Jl. Jenderal Sudirman. Mereka menggunakan alas MMT, spanduk dan kertas koran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya