SOLOPOS.COM - Salah seorang pedagang menuntun sepeda kayuh di lorong los zona daging lantai I Pasar Ir. Soekarno, Sukoharjo, Selasa (9/6/2015). Disperindag telah mengambilalih sejumlah los di zona tersebut. (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Pasar Ir Soekarno Sukoharjo menyisakan beberapa masalah. Sebanyak 7 los yang hingga kini belum ditempati oleh pedagang diambil alih oleh Disperindag.

Solopos.com, SUKOHARJO Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sukoharjo merealisasikan ancaman mereka dengan mengambil alih tujuh kios miliki pedagang Pasar Ir. Soekarno yang tak digunakan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kegiatan ini akan terus berlanjut karena Disperindag merencanakan dua tahap pengambilalihan. Pengambilalihan tujuh los itu masuk dalam tahap I.

Kepala Bidang Pasar Disperindag Sukoharjo, Dahlia Artiwi, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Selasa (9/6/2015), menyampaikan tujuh unit los kebanyakan merupakan los di zona daging. Selain itu ada pula los di zona warung kelontong. Namun, Dahlia enggan membeberkan data nomor los yang telah diambil alih. Secara teknis pengambilaalihan los dilaksanakan dengan menempeli los dengan stiker bertuliskan “Milik Pemerintah Kabupaten Sukoharjo”.

“Kami sudah melayangkan surat pemberitahun kepada pedagang. Surat itu menyatakan los telah dicabut. Dengan demikian secara resmi SIP [surat izin penempatan] yang dipegang pedagang sudah dicabut. SIP-nya sampai sekarang memang masih dipegang pedagang. Tapi surat itu sudah tidak berlaku, jadi tidak bisa digunakan,” terang Dahlia.

Langkah tersebut diputuskan melalui rapat internal pada pertengahan Mei lalu. Hasil rapat tersebut lalu dikoordinasikan dengan Bupati Wardoyo Wijaya. Sebelumnya Bupati pernah menyampaikan bakal mengambil alih 29 unit los/kios yang sejak hari penempatan, 9 Januari lalu hingga kini belum ditempati.

Dahlia membenarkan pihaknya akan mengambil alih 29 los/kios. Pengambilalihan tersebut dilaksanakan dalam dua tahap. Pada tahap II, Disperindag bakal mengambilalih 22 unit los/kios. Kebanyakan bangunan yang diambil alih adalah los. Saat ini Bidang Pasar masih menyusun surat pemberitahuan pencabutan SIP. Jika surat selesai diproses petugas segera melayangkan kepada pedagang yang bersangkutan. Kembali, dia enggan membeberkan nomor los/kios yang bakal diambil alih dengan alasan agar tidak terjadi masalah lain.

“Pengambilalihan los/kios ini harus dilakukan dengan hati-hati. Kami ini dilema. Kalau mengambil alih kami dituding mematikan rezeki orang. Tapi, kalau tidak diambil alih, pedagang memang tidak patuh pada aturan,” kata Dahlia.

Penertiban pedagang tidak berhenti hanya pada pengambilalihan los/kios. Disperindag bekerja sama dengan berbagai pihak akan menertibkan pedagang yang masih berjualan di luar pasar. Masalah itu yang selama ini dikeluhkan pedagang yang berjualan di dalam pasar.

Pedagang daging ayam di Pasar Ir. Soekarno, Marsono, kepada Solopos.com mengaku tidak mengetahui los nomor berapa saja yang sudah diambil alih. Sepengetahuan dia, tidak ada petugas yang menempelkan stiker baru di los. Stiker yang ditempelkan di sebagian besar los zona daging merupakan stiker lama.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya