SOLOPOS.COM - Saluran air di los ikan di Pasar Ir. Soekarno pampat sejak Januari lalu dan menyebabkan bau tak sedap. Pedagang berharap segera ada perbaikan agar aktivitas jual beli tak terganggu. Foto diambil Rabu (29/4/2015). (Muhamad Muchlis/JIBI/Solopos)

Pasar Ir. Soekarno Sukoharjo bermasalah dengan saluran air yang pampat.

Solopos.com, SUKOHARJO — Pedagang ikan di Pasar Ir. Soekarno mengeluhkan saluran air yang pampat. Bau tak sedap yang muncul dari saluran air tersebut mengganggu aktivitas jual beli di los pedagang ikan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Salah seorang pedagang, Dwi Aryani, 37, mengatakan saluran air pampat sejak Januari 2015 lalu. Hal tersebut disebabkan pipa pembuangannya terlalu kecil.

“Harusnya paralonnya lebih besar jadi pembuangan airnya lancar,” kata pedagang ikan asal Desa Mojolaban itu saat ditemui Solopos.com di pasar, Rabu (29/4/2015).

Aryani menambahkan selama ini pemeliharaan pasar dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sukoharjo tidak ada. Pemeliharaan paling banter hanya pengambilan sampah yang dilakukan petugas kebersihan. Tidak ada upaya untuk mengeruk atau memperbaiki saluran air.

“Menghindari dampak yang lebih parah, atas inisiatif sendiri pedagang membersihkan pipa pembuangan dan saluran air,” imbuhnya.

Pantauan Solopos.com, pipa pembuangan air yang pampat menyebabkan air menggenangi saluran air. Ini menimbulkan bau tak sedap lantaran air tak mengalir. Air seringkali keluar dari saluran sehingga lantai becek. Lantai dari keramik itu pun licin dan sangat kotor.

Pedagang lain, Suwarni, 45, sudah melaporkan kondisi ini kepada pengelola pasar sama. Namun, hingga kini belum ada respons dan perbaikan. “Sudah berkali-kali melapor, tapi hanya didiamkan,” ucapnya.

Kondisi ini mengganggu kenyamanan pedagang dan pembeli. Pembeli yang lewat menjadi enggan mampir. “Kami hanya berharap pembuangan airnya segera diperbaiki,” tutur Suwarni.

Menanggapi hal ini, Lurah Pasar, Tri Sukrisna, menyalahkan kebiasaan pedagang yang membuang sampah sembarang. Menurut Tri, pedagang biasanya justru membuang sampah di saluran air.

Tri mengakui saluran air memang kecil sehingga menyulitkan air mengalir. Kondisi ini diperparah dengan kebiasaan pedagang yang membuang sampah di saluran.

Tri berjanji   segera membongkar dan mengganti pipa pembuangan dengan ukuran yang lebih besar. “Pengelola pasar sudah tahu. Kami segera tangani. Namun, kami juga mengimbau pedagang agar tidak membuang sampah di saluran air lagi,” ucapnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya