Solopos.com, SUKOHARJO-Pedagang yang tergabung dalam Himpunan Pedagang Pasar Kota Sukoharjo (HPPKS) waswas atas target penyelesaian pembangunan Pasar Ir. Soekarno.
Mereka mendesak agar Pemkab lekas mencarikan pekerja tambahan agar pasar tersebut selesai sesuai tenggat waktu, yakni akhir tahun ini. Demikian disampaikan para pedagang seusai menggelar tilik pasar secara bersama-sama, Jumat (3/10/2014).
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Dalam acara itu, pedagang mempertanyakan jumlah pekerja yang terbilang sangat sedikit.
“Saya lihat pekerja proyek pembangunan pasar lebih sedikit dibandingkan pekerja proyek pada saat pedagang melakukan inspeksi yang kedua satu bulan lalu. Ini kan mengkhawatirkan,” kata Sujarno, pengurus HPPKS kepada Solopos.com di Pasar Ir Soekarno.
Selain itu, mereka juga mempertanyakan jumlah kios yang melebihi dari jumlah pedagang sebanyak 1.030 orang.”Hasil perhitungan kami, ada sekitar 1.500-1.600 kios. Padahal, jumlah pedagang 1.030 orang,” ujarnya.
Sujarno juga sempat melihat ada bagian-bagian pasar yang belum banyak disentuh. Misalnya sarana pembuangan air, pembuatan beberapa tiang di tengah-tengah kios yang dipertanyakan fungsinya. Tiang-tiang ditengah kios tersebut berada di di kios lantai dua.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian Sukoharjo AA
Pembangunan Dilanjut
Bambang Haryanto, mengatakan pihaknya berusaha optimal untuk menyelesaikan pembangunan pasar Ir.Soekarno tepat pada waktunya, yakni Desember tahun ini.
“Kalau diprosentase, pembangunan pasar ini sudah selesai hingga 56 persen,” kata lelaki yang sering dipanggil Anton ini.
Terkait jumlah pekerja yang kekurangan, pihaknya sudah berupaya mencarikan tenaga dari luar daerah. Pihaknya menegaskan, soal kekurangan tenaga pekerja itu, sepenuhnya tanggungjawab pemborong dan kontraktor.
Pihaknya selaku pengguna anggaran cukup memantau pelaksaan proyek sesuai perjanjian. “Kalau enggak selesai tepat waktu, ya kita pinalti. Kan semua ada sanksinya,” terangnya.
Sebelumnya, kontraktor pembangunan Pasar Ir. Soekarno mengaku kekurangan tenaga kerja sekitar 60 orang dari total kebutuhan tenaga kerja sekitar 200-an orang. Saking sulitnya mencari pekerja, Disperindag mencarikan tenaga kerja dari Kota Jogja.
Selama ini, jumlah pekerja memang sangat fluktuatif. Meski demikian, kurangnya tenaga kerja itu bukan karena mereka belum menerima gaji.
Pemkab menengarai ada pihak-pihak tertentu yang sengaja ingin menggagalkan proyek pasar. Pihak tertentu itu menurutnya melakukan berbagai cara untuk mengacaukan proyek, merecoki, dan mengadu domba.