SOLOPOS.COM - Garis polisi (police line) dipasang Polres Sukoharjo di pintu masuk proyek Pasar Ir. Soekarno, Rabu (22/1/2014). Auditor BPK dan ahli dari PSIT Universitas Gajah Mada (UGM) kembali melakukan audit pasar Rabu pagi hingga sore. (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO-Kapolres Sukoharjo, AKBP Ade Sapari menyatakan pihaknya masih menunggu hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait indikasi terjadinya penyimpangan dalam proyek Pasar Ir. Soekarno.

Penegasan tersebut disampaikan Kapolres saat dihubungi Solopos.com, Kamis (23/1/2014), menanggapi temuan auditor BPK mengenai indikasi penyimpangan dalam pemasangan instalasi listrik di kios pasar.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Saya menunggu hasil audit dari BPK. Lebih cepat keluar lebih bagus,” katanya. Dia menjelaskan selama ini pihaknya sudah melakukan penyelidikan terhadap dugaan penyimpangan proyek bernilai Rp24,8 miliar itu.

Langkah klarifikasi terhadap sejumlah saksi sudah dilakukan sekitar setahun terakhir. Tapi saat ditanya siapa saksi yang sudah dimintai klarifikasi, Kapolres mengaku tidak hafal. “Berapa saksi dan siapa saja mereka, silakan minta informasi kepada Kasatreskrim,” imbuhnya.

Yang pasti, Ade Sapari menyatakan pihaknya berkomitmen menyelesaikan laporan indikasi penyimpangan proyek. Proses penyelidikan akan ditingkatkan menjadi penyidikan bila BPK menyatakan ada kerugian negara dalam pelaksanaan proyek Pasar Ir. Soekarno.

Peningkatan status tersebut akan diikuti dengan penetapan tersangka. Hanya, Kapolres menolak menjelaskan siapa saja yang bakal menjadi tersangka. “Nanti kita lihat dulu, apakah dari konsultan perencana, konsultan pengawas atau kontraktor. Tapi kami tidak berandai-andai,” tegas dia.

Terpisah, Ketua Himpunan Pedagang Pasar Kota Sukoharjo (HPPKS), Fajar Purwanto mengapresiasi proses audit yang dilakukan BPK Perwakilan Jawa Tengah (Jateng) bersama ahli dari Pusat Studi Ilmu Teknik (PSIT) Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta.

Pasalnya mereka berhasil menemukan indikasi penyimpangan dalam pemasangan instalasi listrik di 600-an kios Pasar Ir. Soekarno. Bila temuan tersebut kuat secara hukum, Wanto panggilannya, menilai patut diduga ada kerugian negara dalam proyek pasar.

“Bila temuan BPK benar, berarti itu jelas ada indikasi kerugian negara dalam proyek ini. Tinggal menyelidiki siapa pelakunya,” katanya.

Wanto menduga masih ada indikasi penyimpangan-penyimpangan lain dalam pengerjaan proyek yang dilaksanakan tahun 2012 itu. Wanto meminta aparat penegak hukum segera memproses indikasi-indikasi penyimpangan dalam proyek tersebut.

“Yang pokok pedagang ingin pasar segera jadi. Soal adanya indikasi penyimpangan biar aparat penegak hukum yang memproses. Siapa salah kudu seleh,” tegas dia.

Sementara berdasarkan pengamatan Espos, tim auditor BPK kembali melakukan audit Pasar Ir. SSoekarno Kamis pagi hingga sore. Pengendali Teknis Audit BPK atas Pasar Ir. Soekarno, Chairil Anwar Lubis menyatakan pihaknya berkomitmen segera menyelesaikan audit.

Selain karena ditunggu seabrek agenda audit lain, menurut dia hasil audit Pasar Ir. Soekarno sudah ditunggu masyarakat Sukoharjo. Dia mengungkapkan jumlah auditor BPK yang memeriksa proyek pasar berjumlah tujuh orang termasuk dirinya.

Sebanyak tiga orang di antaranya merupakan eks auditor proyek Hambalang yang telah menyeret sejumlah politikus Partai Demokrat. “Ya, ada tiga mantan auditor proyek Hambalang yang ikut terjun dalam audit Pasar Ir. Soekarno. Mereka bisa diandalkan,” aku dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya