SOLOPOS.COM - Sekar, salah satu pedagang di Pasar Kembang Solo. (Solopos/Nugroho Meidinata)

Solopos.com, SOLO — Pasar Kembang merupakan sentral penjualan bunga segar di Kota Solo, Jawa Tengah. Meski sudah ada sejak 1970-an. pasar ini tetap eksis hingga sekarang.

Di pasar yang terletak di Jl Honggowongso, Kemlayan, Serengan ini, terdapat beragam jenis bunga. Mulai dari bunga tabur untuk keperluan orang meninggal, bunga papan sebagai ucapan duka cita maupun selamat, hingga bucket bunga. Jenis bunga segar yang dijual pun beragam, yakni mawar, lili, matahari, krisan, hingga sedap malam.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Bunga-bunga tersebut penjual peroleh dari pemasok yang berasal dari berbagai wilayah di Jawa, seperti Batu dan Malang di Jawa Timur, Bandungan di Semarang, hingga Bandung di Jawa Barat.

Salah satu pedagang di Pasar Kembang Solo, Sekar, mengaku sudah berjualan di pasar ini semenjak lulus kuliah. Dia meneruskan usaha orang tuanya di Pasar Kembang, yakni menjual aneka bunga hias. Dia mengatakan rata-rata penjual bunga di Pasar Kembang Solo merupakan usaha turun-temurun dari orang tuanya, bahkan juga ada yang dari kakek atau neneknya.

“Di sini kebanyakan turun temurun jualannya, termasuk saya. Saya dari awal jualannya sudah menempati ruko milik sendiri juga,” ungkap perempuan asli Cemani, Grogol, Sukoharjo ini kepada Solopos.com, Senin (16/1/2023).

Dari jualan bunga, ibu satu anak ini mengaku mampu mencukupi kebutuhannya. Bahkan, dia sudah bisa membeli rumah hingga menyekolahkan anaknya dari usaha bunga. Bahkan, dia tak malu berjualan bunga meski berpendidikan tinggi.

Hal ini dikarenakan pendapatan yang diperoleh dari usaha bunga jauh lebih besar daripada sebagai pekerja kantoran. “Enak jualan bunga kok, alhamdulillah gaji yang didapatkan lebih gede, budget bunga lebih besar [dibanding pekerja kantoran]. Bahkan, omset bisa Rp15 juta sebulan,” kata perempuan berusia 39 tahun ini.

Selain itu, dari berjualan bunga di Pasar Kembang Solo ini, dia mampu mencetak bibit-bibit pengusaha baru. Dia mempunyai sekitar 15 reseller mahasiswa yang juga membantunya berjualan bunga, baik lewat online maupun offline.

“Ada sekitar 10-15 mahasiswa yang jadi reseller saya. Mereka jualan ada yang online, ada juga pas acara wisuda,” kata dia.

Kebanyaka reseller dari mahasiswa tersebut banyak kebanjiran pesanan ketika momen wisuda tiba. Adapun bunga yang menjadi favorit adalah mawar.

Di hari biasa, bunga mawar per tangkainya dijual mulai dari Rp5.000. Namun, ketika momen-momen penting seperti Hari Valentine, bunga mawar bisa mengalami kenaikan rata-rata Rp3.000.

“Pas Valentine biasanya bunga mawar merah yang laris, harganya pun ikut naik Rp3.000. Rata-rata yang beli kebanyakan anak muda, terutama cowok. Mereka beli buat ceweknya kan,” terang Ardi Saputra, pedagang Pasar Kembang Solo lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya