SOLOPOS.COM - GELAP -- Pedagang beraktivitas di dalam Pasar Klewer, Solo, Selasa (6/3) memanfaatkan cahaya lampu darurat. Pemadaman listrik selama beberapa jam itu terkait perbaikan instalasi yang dilakukan PLN. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

GELAP -- Pedagang beraktivitas di dalam Pasar Klewer, Solo, Selasa (6/3) memanfaatkan cahaya lampu darurat. Pemadaman listrik selama beberapa jam itu terkait perbaikan instalasi yang dilakukan PLN. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SOLO – Ruwetnya instalasi listrik di Pasar Klewer diakui membuat pasar itu rawan kebakaran yang bisa disebabkan terjadinya konsleting atau gangguan arus pendek. Kondisi tersebut saat ini menjadi perhatian kalangan DPRD Kota Solo.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sebagai informasi, pada Senin (5/3/2012) lalu, sebagian pedagang di Pasar Klewer sempat panik dan keluar dari pasar itu, menyusul munculnya asap di salah satu kios Blok D Lantai I. Asap yang semula diduga berasal dari terjadinya korsleting, belakangan diketahui berasal dari tumpukan sampah yang dibakar di belakang pasar tersebut.

Terkait insiden yang sempat terjadi tersebut, kalangan DPRD Kota Solo meminta Dinas Pengelolaan Pasar (DPP), pedagang dan pihak terkait di Pasar Klewer lebih waspada dan meningkatkan keamanan. Anggota Komisi III DPRD Kota Solo, Abdullah AA, juga mengingatkan agar kalangan pedagang di sana tidak terpancing dengan isu-isu yang bisa memecah kebersamaan.

”Para pedagang harus tetap guyub rukun, menyikapi isu-isu yang berkembang di Pasar Klewer. Baik yang pro maupun kontra dengan revitalisasi, harus saling menjaga, jangan membuat situasi makin panas. Apapun, Pasar Klewer ini kan bukan hanya milik satu-dua pihak saja, tapi banyak pihak. Kalau ada sesuatu yang merugikan, pastinya semua akan kena kerugiannya,” tegas Abdullah kepada wartawan, Selasa (6/3/2012).

Abdullah mengakui jika melihat kondisi fisik Pasar Klewer saat ini memang rawan, terutama dengan ruwetnya instalasi listrik yang ada di sana. “Ya memang rawan. Untuk itu saya berharap semua pihak di sana kompak untuk sama-sama menjaga dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.

Dihubungi terpisah, Ketua Komisi III DPRD Kota Solo, Honda Hendarto mengakui perihal instalasi listrik yang ruwet, sudah sejak lama sudah menjadi perhatian Komisi III. Setiap tahun, ada alokasi anggaran untuk pemeliharaan fisik pasar, antara lain untuk perbaikan jaringan listrik. Namun dikatakannya, perbaikan itu bersifat parsial.

JIBI/SOLOPOS/Septhia Ryanthie

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya