SOLOPOS.COM - Pejabat humas HPPK, Kusbani, memperlihatkan kiosnya yang terkena pilar bangunan Pasar Klewer baru, Kamis (13/4/2017) siang. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Pasar Klewer, pedagang yang kiosnya terkena pilar bangunan menuntut kompensasi.

Solopos.com, SOLO — Pedagang Pasar Klewer yang kiosnya terdampak pilar bangunan pasar menuntut kompensasi kepada Pemkot Solo. Selain merugikan, pilar tersebut berpengaruh pada operasional jualan pedagang.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK) mencatat terdapat 67 kios di bangunan baru Pasar Klewer yang terdampak pilar. Pejabat Humas HPPK Kusbani berharap ada win-win solution terkait keberadaan kios yang terdampak pilar tersebut. (Baca: Kios Terkena  Pilar, Pedagang Mengadu ke Posko Pengaduan)

Tuntutan pedagang ini dinilai logis mengingat keberadaan pilar sangat merugikan pedagang. Apalagi di beberapa kios, pilar tepat berada di tengah bangunan.

“Kami sudah laporkan ke Dinas Perdagangan dan Wali Kota soal kios terdampak pilar. Kami minta win-win solution lah,” katanya ketika berbincang dengan wartawan di Balai Kota, Rabu (26/4/2017).

Pedagang akan menyerahkan sepenuhnya solusi bagi kios terdampak pilar kepada Pemkot. Apakah solusinya diberikan kios pengganti atau kompensasi lain.

Hal terpenting adalah pemilik kios terdampak pilar bisa menerima kompensasi khusus dari Pemkot. Pedagang menginginkan agar kompensasi bisa diberikan secepatnya. Pedagang tidak ingin keberadaan pilar mengganggu operasional jualan pedagang. Hal ini dinilai sangat merugikan pedagang.

“Luasan sudah menyusut, ditambah kena pilar semakin kecil. Menata dagangan pun jadi sulit, perlu ada solusi dari Pemkot,” katanya.

Saat ini, Kusbani mengatakan pedagang terus penataan dagangan ke kios. Hampir 60% pedagang sudah memindahkan barang dagangan dari pasar darurat ke bangunan permanen. Sedangkan 40% sisanya, Kusbani memastikan akan pindah ke bangunan permanen pada Sabtu (29/4/2017) mendatang.

Artinya hari itu pedagang terakhir beraktivitas di bangunan pasar darurat Alun-alun Utara (Alut). Hal ini membuktikan pedagang mematuhi aturan Pemkot terkait sterilisasi kawasan Alut dari aktivitas jual beli pasar darurat yang ditenggat 30 April.

“Tapi kami tanggal 29 April nanti sudah pindah semua ke pasar permanen,” katanya.

Kusbani mengatakan ada beberapa kendala pedagang dalam menata dan memindahkan barang dagangan ke bangunan permanen. Salah satunya pemindahan membutuhkan waktu dan tenaga, apalagi aktivitas penggunaan alat berat dibatasi.

Pedagang hanya diperbolehkan menggunakan troli dengan roda karet untuk memindahkan dagangan ke kios permanen. Selain itu pedagang juga membutuhkan waktu menata layout dagangan di kios baru. “Apalagi kios yang kena pilar itu, lebih sulit menata layout kiosnya,” katanya.

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo meminta pedagang memaklumi bangunan kios yang terkena pilar. “Harus dimaklumi, itu kan biar bangunan Klewer kokoh hingga 50 tahun nanti,” katanya.

Secara keseluruhan, Rudy mengatakan pembangunan Pasar Klewer tak ada masalah. Segala keluhan pedagang segera ditindaklanjuti Pemkot. “Saya kira pasar ini lebih baik dari yang sebelumnya. Pertama masalah sirkulasi udara, kedua sirkulasi pedagang dan pembeli. Tempatnya lebih longgar. Kalau masalah panas sebenarnya kita ingin hemat energi, dibuat terang, jadi tidak perlu lampu. Tetapi kalau kepanasan ya kita nanti akan geser sedikit,” imbuhnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya