SOLOPOS.COM - Warga melintas di depan bangunan Pasar Klewer sisi barat yang sudah selesai dibangun, belum lama ini. (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Solopos)

Pasar Klewer, para pedagang meminta agar mereka dipindah ke bangunan baru setelah Lebaran.

Solopos.com, SOLO — Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK) meminta proses pemindahan pedagang ke bangunan baru pasar dilakukan seusai Lebaran.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Belum jelasnya jadwal peresmian pasar karena masih menunggu kepastian dari pemerintah pusat menjadi alasan pedagang mengajukan permintaan itu. Pejabat humas HPPK, Kusbani, mengatakan pedagang khawatir bakal kehilangan pelanggan jika pemindahan dilakukan mendekati Ramadan.

Pedagang beralasan pada bulan tersebut sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, pasar selalu ramai pembeli. “Jadi kami minta bisa diundur setelah Lebaran [pemindahan ke pasar baru]. Kalau mendekati puasa kami dipindah, pembelinya bisa-bisa hilang,” katanya ketika dijumpai wartawan, Senin (27/3/2017).

Menurut Kusbani, baik pedagang maupun pembeli setidaknya membutuhkan masa penyesuaian saat menempati lokasi baru. Hal ini tentunya akan berdampak pada aktivitas jual beli di pasar baru, seperti omzet yang menurun.

Kondisi tersebut terjadi saat kali pertama pedagang menempati pasar darurat di Alun-alun Utara (Alut). Kusbani menuturkan saat itu omzet pedagang anjlok hingga 70% karena kehilangan pembeli.

Omzet tersebut mulai merangkak naik setelah beberapa bulan menempati pasar darurat. “Kami tidak ingin kondisi seperti itu terjadi lagi, apalagi saat Bulan Puasa. Ibarat kami sekarang sudah punya pelanggan di pasar darurat, nanti kalau dipindah mereka [pembeli] harus mencari kami lagi di pasar baru,” tuturnya.

HPPK segera menyerahkan permohonan penundaan pemindahan ke Pemkot. Harapannya, pemindahan pedagang dari pasar darurat ke bangunan baru bisa dilakukan setelah Lebaran.

Sesuai hasil rapat terakhir antara Paguyuban dan Dinas Perdagangan (Disdag) pada pekan lalu, pemindahan akan dilakukan tujuh hari sebelum pasar diresmikan. Sementara hingga kini Pemkot belum bisa memastikan kapan pasar tekstil terbesar di Jawa Tengah ini akan diresmikan.

Pemkot masih menunggu jadwal peresmian pasar dari pemerintah pusat. “Harusnya penyerahan kunci akan diterima pedagang tanggal 30-31 Maret ini. Tapi dibatalkan sampai ada kejelasan jadwal peresmian pasar,” katanya. (Baca juga: Jelang Penyerahan Kunci, 10 Pedagang Belum Serahkan Berkas)

Belum jelasnya jadwal peresmian ini membuat pedagang khawatir pasar akan diresmikan mendekati Ramadan. Karena itu, pedagang meminta Pemkot menunda pemindahan pedagang ke bangunan baru hingga setelah Lebaran.

Saat ini, HPPK terus berkoordinasi dengan Pemkot terkait persoalan tersebut. “Kami juga masih ngoyak-ngoyak pedagang yang belum memenuhi berkas persyaratan. Jumlahnya ada 19-an pedagang,” katanya.

Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo Subagiyo mengatakan tidak mungkin apabila pedagang pindah dari pasar darurat ke bangunan permanen setelah Lebaran. Hal itu terkait masa sewa lahan Alut yang bakal berakhir Juni nanti. “Pemkot tidak mungkin akan memperpanjang sewa lahan Alut,” katanya.

Namun demikian, Subagiyo mengatakan kebijakan pemindahan pedagang ada di tangan Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo. Yang jelas nantinya penyerahan kunci kepada pedagang akan dilakukan Pemkot sepekan sebelum pasar diresmikan.

“Jadwal peresmiannya, tunggu pusat. Sekarang jalan [sekitar lingkungan pasar] sudah mulus itu yang penting,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya