SOLOPOS.COM - Kondisi di bekas pasar darurat Pasar Klewer di Alun-alun Utara Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kamis (25/5/2017). (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Pasar Klewer, Pemkot menjaga ketat bangunan bekas pasar darurat di Alut karena rawan dicuri.

Solopos.com, SOLO — Aset material bangunan bekas pasar darurat Klewer di kawasan Alun-alun Utara (Alut) Keraton Solo rawan dicuri dan digunakan sebagai tempat mesum.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Oleh karenanya, petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dibantu Satuan Pengamanan (Satpam) Pasar Klewer Solo disiagakan selama 24 jam untuk mengamankan aset tersebut. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo, Subagiyo, ketika berbincang dengan Solopos.com, Minggu (28/5/2017). (Baca juga:  Kios-Kios Pasar Darurat Ditempati PKL)

Subagiyo mengatakan petugas mulai disiagakan selama 24 jam nonstop sejak pedagang meninggalkan bangunan pasar darurat ke pasar permanen. Otomatis kondisi bangunan pasar darurat sepi dan tidak ada aktivitas apa pun.

“Karena sepi dan tidak ada aktivitas, bekas bangunan itu menjadi rawan dicuri dan disalahgunakan untuk hal-hal tidak baik,” katanya.

Dia telah berkoordinasi dengan Satpol PP dan petugas Satpam Pasar Klewer untuk mengamankan bangunan bekas pasar darurat. Selain terdapat petugas jaga, petugas juga secara rutin akan berpatroli dari satu blok bangunan pasar ke blok lainnya.

Beberapa material bangunan yang dinilai rawan dicuri seperti pintu rolling door, atap, dan lain sebagainya. Karena itu pengamanan bangunan dinilai penting dilakukan. Pengamanan bangunan bekas pasar darurat akan dilakukan sampai proses pembongkaran hingga restorasi kawasan Alut dikerjakan Pemkot.

Saat ini proses pembongkaran bangunan pasar darurat masih menunggu tahapan lelang penghapusan aset. Pemkot telah mendaftarkan lelang pembongkaran bangunan pasar darurat Klewer ke Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPNKL).

Proses lelang pertama pun sudah berjalan dan gagal dilaksanakan karena tidak adanya peserta lelang. “Sekarang kami sedang menyiapkan lelang ulang. Mudah-mudahan ada peserta yang mendaftarkan dan lelang bisa berjalan,” harapnya.

Bangunan pasar darurat Klewer dibangun dari dana bantuan corporate social responsibility (CSR) dari berbagai perusahaan senilai Rp9,052 miliar. Seusai pembongkaran bangunan, Pemkot akan melaksanakan restorasi kawasan Alut.

Setidaknya dibutuhkan waktu empat bulan untuk merestorasi Alut. Dalam hal ini, Pemkot tetap akan menggandeng Keraton, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB), dan pemerhati cagar budaya. Hal ini dilakukan agar restorasi Alut tidak menyalahi aturan sebagai kawasan cagar budaya.

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo sebelumnya mengatakan Pemkot telah menyiapkan anggaran Rp2 miliar di APBD 2017 untuk restorasi kawasan Alut setelah digunakan sebagai pasar darurat Klewer. Anggaran perbaikan Alut disiapkan sebagai komitmen Pemkot dalam perjanjian sewa menyewa dengan Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat PB XIII Hangabehi.

“Restorasi nanti meliputi pembongkaran saluran air dan mengembalikan rumput serta jalan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya